Lihat ke Halaman Asli

Anisa Hakim

Planologi NIM 191910501017

Akses terhadap Sumber Daya dan Kemiskinan

Diperbarui: 22 Oktober 2019   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Akses Terhadap Sumber Daya dan Kemiskinan Pada setiap Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang mengalami masalah kemiskinan. Sehingga bisa di katakana bahwa kemiskinan merupakan suatu hal yang menjadi masalah di setiap Negara. Masalah kemiskinan sudah menjadi masalah seluruh dunia sejak jaman dulu. Kemiskinan tetap menjadi masalah yang sangat sulit diatasi dan dipecahkan yang dihadapi seluruh dunia. Di Indonesia sendiri ,menurut data dari BPS pada tahun 2018, tingkat penduduk miskin lebih banyak di desa dari pada di kota. Tingkat kemiskinan di Indonesia di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah minimnya informasi dan rendahnya tingkat pendidikan serta pengetahuan masyarakat, kurangnya lapangan pekerjaan, angka pengangguran tinggi, distribusi yang tidak merata. Namun, seiring berjalannya waktu tingkat kemisikinan  mengalami penurunan dengan adanya penambahan anggararan dana desa. Masalah kemiskinan tidak boleh diabaikan pemerintah harus tetap memantau dan memecahkan masalah yang ada sehingga mendapatkan solusi untuk keluar dari masalah kemiskinan tersebut. Bagaimanapun pembangunan  harus menempatkan manusia sebagai pusat perhatian atau sebagai subjek yang berperan aktif, sedangkan proses pembangunanya harus mengguntungkan semua pihak untuk membawa pengaruh positif terhadap pemerintahan. Pembangunan merupakan proses perwujudan dari cita-cita Negara untuk mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera secara merata diseluruh wilayah Indonesia. Dengan direalisasikan pembangunann yang memiliki tujuan dalam mensejahterakan masyarakat hal tersebut bisa meminimalisir dari tingkat kemiskinan yang ada. Kemiskinan bukan hanya keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti, pakaiaan, tempat berlindung (rumah), dan makanan. namun juga minimnya akses terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan. Maka dari itu sangat di perlukan proses pembangunan kesehatan ataupun fasilitas pendidikan untuk meminimalisir tingkat kemiskinan. Pada dasarnya, kemiskinan sering kali dikaitkan  dengan taraf hidup yang rendah, dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana penduduknya ditandai dengan tidak tercukupinya kebutuhan hidup, utamanya kebutuhan pokok. Kebutuhan dasar selalau dikaitkan dengan kemiskinan karena hal ini merupakan persoalan dasar yang harus ditangani. Secara ekonomi, kemiskinan dapat diartikan sebagai kurangnya sumberdaya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Selanjutnya kemiskinan secara social-psikologis dapat pula dipahami sebagai kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor pengambat yang berpotensi mencegah kesejahteraan masyarakat. Jenis-jenis kemiskinan diantaranya yaitu kemiskinan subjektif, kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, kemiskinan alamiah, kemiskinan kultural, dan kemiskinan struktural. Kemiskinan subjektif adalah terjadi karena seseorang memiliki dasa pemikiran sendiiri dengan beranggapan bahwa kebutuhanya belum terpenuhi secara cukup. Kemiskinan absolut merupakan bentuk kemiskinan dimana seseorang memilki penghasilan di bawah standard kelayakan. Pendapatan orang tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan.kemiskinan relatif adalah bentuk kemiskinan yang terjadi karena pengaruh kebijakan pe,bangunan yang belum menyentuh semua lapisan masyarakat. Kemiskinan alamiah adalah bentuk kemiskinan yang terjadi akibat kebiasaan atau sikap masyarakat terhadap budaya tidak mau memperbaiki taraf hidupnya seperti masyarakat modern. Kemiskinan struktural terjadi karena seseorang  tidak mampu menghubungkan masyarakat dengan sumber daya yang ada. Faktor-faktor penyebab kemiskinan di antaranya laju pertumbuhan penduduk, angka pengangguran tinggi, tingkat pendidikan yang rendah, bencana alam, distribusi yang tidak merata. Pada umumnya kemiskinan memberikan dampak negatif bagi masyarakat diantaranya adalah kriminalitas meningkat, angka kematian tinggi, pengangguran semakin banyak, dan muncuknya konflik dimasyarakat. Penyebab utama kemiskinan di desa adalah pemilikan lahan pertanian yang sempit, dan selain penduduk tidak memiliki  lahan. Pada awal orde baru, tingkat kelahiran yang tinggi telah meningkatkan jumlah penduduk pedesaan, sementara peluang kerja di pedesaan sangat terbatas. Keadaan ini menyebabkan ketidakseimbangan daya dukung antara lingkungan dengan penduduk. Kebutuhan bahan makanan yang meningkat terus telah memaksa mereka untuk melakukan eksploitasi lahan melalui penggunaan pupuk organik. Lahan pertanian yang terbatas tidak mampu mendukung jumlah penduduk yang meningkat terus. Penyempitan luas area yang dikuasai maupun dimiliki semakin meningkat sehingganakses penduduk terhadap lahan pertanian juga semaki turun. Hal inilah yang menyebabkan muncuknya kemiskinan di pedesaan. Keterbatasan akses penduduk ke sector pertanian juga dapat dilihat dari penguasaan lahan yang juga sangat sempit. Hamper 40 persen penduduk sama sekali tidak memiliki akses ke lahan pertanian. Sistem bagi hasil/garap yang biasanya berkembang di pedesaan ternyata tidak merata memberikan akses bagi kelompok tuna kisma untuk terlibat dalam kegiatan pertanian.. rata-rata pemilik lahan yang sempit tidak memungkingkan bagi mereka untuk membagi sumber daya yang di milki kepada orang lain. Oleh karena itu, jelas bahwa akses penduduk ke sektor  pertanian sangat terbatas di pedesaan. Pekerjaan di sektor pertanian memungkingkan mereka untuk mendapatkan penghasilan dalam bentuk barang seperti beras dan kebutuhan harian lainnya. Sementara pekerjaan nonpertanian memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh uang kontan. Pendududuk paling miskin umumnya didominasi oleh rumah tangga yang memilki hambatan karena anggota rumah tangga cacat, jumlahnya tidak lengkap, dan rumah tangga yang tidak memiliki akses sumber daya alam. Akses ke sumber daya tidak semata-mata berarti sumber daya ekonomi, tetapi juga sosial dan politik. Bagi kelompok miskin, akses yang rendah terhadap ekonomi juga akan diikuti oleh rendahnya akses terhadap masalah sosial politik. Karena kemiskinannya, mereka mejadi terbatas untuk bisa mengakses berbagai sumber informasi yang saat ini sangat penting untuk memdapatkan akses ekonomi. Penduduk yang memilki akses ke sumber daya, kehidupanya cenderung lebih baik dibandingkan dengan yang mengalami kendala akses. Mereka menempati kelas sosial tinggi, seperti pegawai negeri, pengusaha, polisi dan perangkat desa. Fenomena yang berkembang akhir-akhir ini adalah mulai muncuknya kelas sosial atas dari kelompok  miskin. Walaupun tingkat pendidikan mereka rendah, mereka sangat giat bekerja. Berbagai cara ditempuh penduduk pedesaan untuk mempertahankan kehidupannya. Dengan mengembangkan strategi berupa jenis pekerjaan. Selain bekerja disektor pertanian, mereka juga bekerja disektor non pemerintahan. Dengan penggabungan tersebut kebutuhan akan sehari-hari akan terpenuhi. Dengan akses sumber daya alam akan memudahkan semua penduduk dalam mengakses berbagai hal. Dan masih terdapat penduduk di pedesaan yang sulit mendapat akses tersebut. Keterbatasan akses sumber daya ini menyebabkan munculnya kesenjangan terhadap penduduk yang mengakibatkan kemiskinann. Oleh karena itu, akses sumber daya alam dapat membantu jaminan sosial mereka yang tinggal di pedesaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline