Lihat ke Halaman Asli

True Hollywood Story Vs Infotainment di Indonesia (Atau Sebaliknya )

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

So You Think You Can Dance, Cat Deeley

Gak tanggung-tanggung lagi !

Itu pikiran  saya yang muncul  ketika mengikuti berita arus utama kasus AP-LM-CT  soal kasus video  seks yang hampir-hampir mendominasi berita media cetak  juga televisi di tanah air kita. Saya gak nyangka sama sekali kasus ini akan melesat bak bom yang menghajar ribuan mata yang menangkap berita, ( yang katanya ) bocornya video pribadi ke ranah publik. Ada rasa prihatin yang mendalam ketika melihat ketiga artis video tersebut dikejar-kejar dan di hujat begitu derasnya. Gak adil rasanya ! Saya juga gak mau menyalahkan masyarakat yang menghujat mereka, karena memang persoalan video seks ini mendobrak sisi moralitas kita. Hal ini juga buat saya  terhenyak betapa masyarakat Indonesia mudah sekali terpapar berita yang bisa membuat salah satu sisi pribadi terpojok padahal belum terbukti nya kasus video seks pada saat itu.

Gak heran juga sebenarnya, kalau masyarakat Indonesia bisa berperilaku seperti itu. kalau saya cermati, salah satu faktor peranan media infotainment saat ini, berperan besar dalam mem blow up kasus macam video seks ini. Gak cuma itu, perhatikan aja bagaimana para pekerja infotainment yang katanya juga para jurnalist itu memburu berita kasus-kasus perceraian dsb nya menabrak kode etik jurnalistik dalam pembuatan berita. Sungguh sangat disayangkan sekali, profesi idealis jurnalis bisa rusak karena beberapa pemburu warta mementingkan rating infotainment semata serta fokus membidik aib pribadi artis menjadi makanan empuk yang siap di kunyah buat penikmat infotainment.

Sakit jiwa! Ya ! lama lama kita bisa sakit jiwa kalau tiap hari dicekoki berita-berita aib  artis idola macam gitu. Sakit Pikiran ! karena lama lama bisa jadi virus di otak , ngikutin berita yang banyak gosip negatif ketimbang prestasi para artis. Bibir pun bisa mencibir ! karena pengaruh otak yang menstimulus kita buat bicara kejelekkan artis.

Coba deh, kita tengok sejenak TRUE HOLLYWOOD STORY ( THS ) nya produksi TV kabel industri E- Entertainment Amerika. E -entertainment ini  punya salah satu program TV series yang bagus dan layak kita tonton.

Knapa saya bilang bagus dan layak di tonton? Karena TV series tersebut mengupas kehidupan para artis dan tokoh terkenal dunia lainnya dari berbagai macam metamorfosis. Kita bisa lihat bagaimana kehidupan masa kecil  dan masa lalunya baik yang positif ataupun yang menyedihkan, masa remaja dengan kondisi ekonomi yang sulit mereka lalui , bagaimana usaha mereka meraih impian masa kecil hingga menjadi superstar. Banyak pesan-pesan kehidupan yang bisa kita ambil melalui teropong kehidupan mereka. Bisa membangkitkan otak yang letih berusaha menjadi bangkit kembali meraih masa depan , bisa buat sisi kemanusiaan kita muncul dengan terasahnya rasa empati dan bijaksana dalam menilai seseorang.

THS juga melakukan sejumlah wawancara demi mendapatkan episode kehidupan artis demi mendapatkan tayangan yang berbobot. Wawancara ini tidak hanya  dari pihak keluarga terdekat namun juga  jauh , sahabat masa kecil,  guru masa sekolah, manager, pengamat media bahkan polisi sekalipun !

Segala macam bentuk prestasi sang artis bisa kita tonton, kesuksesan dalam meraih cita-cita dalam THS menjadi dominasi tayangan ini. Jadi kita seolah-olah bisa merasa lebih dekat dengan sang artis. Membagun pencitraan yang baik sang artis tanpa harus melihat melulu sisi kurangnya. THS menurut saya, merupakan tayangan yang seimbang dari segi kemanusiaan.

Para pembuat TV series THS  ini juga campur tangan para jurnalis. Dengan menggunakan narasi yang baik dan halus, mereka menayangkan berita- berita cuplikan kandasnya pernikahan sang artis meski harus bercerai berkali -kali. Tidak akan kita lihat, di tayangan tersebut potongan foto atau scene dua orang duduk di pengadilan dalam kasus perceraian atau perseteruan keluarga yang sering kita lihat di Infotainment di Indonesia. Cukup sekilas, mereka beritakan tanpa harus berujung pada informasi  persoalan mendasar mengapa terjadinya perpisahan dalam pernikahan sang artis. Aneh ya, sering kali masyarakat kita juga berpikiran bahwa mereka ( orang Barat ) lebih rendah etikanya ketimbang orang timur, menganut paham kebebasan sebebas- bebasnya. Tapi justru dalam tayangan THS ini saya bisa lihat dan mendengar bagaimana para membuat berita artis Hollywood menggunakan narasi yang baik, halus , sopan serta memikirkan juga perasaan sang artis dan keluarga, tanpa harus mengobrak-abrik aib sang artis. Betapa justru mereka lah yang lebih punya etika !

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline