Lihat ke Halaman Asli

STOP PERGAULAN BEBAS : Raih masa depan yang cerah

Diperbarui: 2 Januari 2025   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pergaulan bebas merujuk pada perilaku yang menyimpang dan melampaui batas norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan perilaku sosial, terutama di kalangan remaja, yang melibatkan kebebasan seksual, konsumsi alkohol, penyalahgunaan narkoba, atau tindakan lain yang bertentangan dengan norma sosial maupun moral. Fenomena ini umumnya dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor lingkungan dan faktor internal.

Di era modern, pergaulan bebas semakin sering ditemukan di kalangan remaja. Pengaruh media sosial, teman sebaya, dan lingkungan sekitar sangat berperan dalam membentuk pola pikir serta perilaku mereka. Meskipun bagi sebagian orang pergaulan bebas tampak menyenangkan, dampak jangka panjangnya justru dapat merugikan. Pencegahan pergaulan bebas di Indonesia menjadi sangat penting karena berkaitan dengan kesejahteraan remaja, kesehatan masyarakat, stabilitas ekonomi, serta upaya mengurangi risiko penyebaran penyakit menular seksual.

Namun demikian, kebebasan dalam bergaul tetap merupakan hak asasi manusia (HAM) yang harus dihormati tanpa diskriminasi. Meski begitu, penting bagi setiap individu untuk menyadari bahwa kebebasan ini harus diimbangi dengan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat.

  1. Penyebab Pergaulan Bebas

  • Tingkat pendidikan keluarga yang rendah

  • Kurangnya perhatian dari orang tua

  • Ekonomi Keluarga

  • Tidak berhati-hati dalam memilih teman

  • Kondisi lingkungan yang tidak bagus

  • Penyalahgunaan dalam menggunakan  internet

Penyebab pergaulan bebas tidak hanya berasal dari faktor-faktor eksternal yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor internal. Faktor internal tersebut meliputi:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline