Pandemi Covid-19 telah melanda banyak negara termasuk Indonesia. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini berdampak pada berbagai sektor terutama pada sektor ekonomi.dampak perekonomian ini tidak hanya di rasakan secara domestik tetapi juga terjadi secara global. International Moetary Fund (IMF) yang memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh minus di angka 3%. Di Indonesia, hal ini tentunya juga memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap berbagai sektor pariwisata, sektor perdagangan, industri termasuk Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Desa kotakulon, Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu desa yang sebagian masyarakatnya menjadi Pelaku UMKM. Secara langsung maupun tidak langsung, mereka yang terdampak adanya pandemi Covid-19 ini mengalami kesulitan bahan baku, kendala proses produksi dan permintaan pasar yang turun drastis dan kemudian memetakan dampak Covid-19 ini terhadap UMKM. Dari hasil observasi, rata-rata UMKM merasakan penurunan omset selama adanya Covid-19. Selain itu, dari beberapa pelaku UMKM masih menggunakan metode konvensional dalam mengembangkan usahanya, tentu hal tersebut membuat pelaku UMKM sulit mempertahankan usahanya. Kurangnya mobilitas massa di sekitar pasar tentu menghambat laju promosi yang berpengaruh kepada tingkat penjualan. Mengatasi hal tersebut, pemasaran secara online melalui media merupakan langkah tepat yang harus dilakukan oleh para pelaku usaha.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang terjadi pada Pelaku UMKM dapat disimpulkan bahwa mereka membutuhkan pendampingan maupun pelatihan dalam hal pemasaran digital/online dan cara branding produk pada Pelaku UMKM ke pasar yang lebih luas. Branding produk serta strategi pemasaran yang baik sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kembali penjualan serta pendapatan para mitra UMKM. Maka dari itu, upaya yang dilakukan untuk mengembalikan serta meningkatkan penjualan serta pendapatan para mitra UMKM yakni dengan melakukan pendampingan serta pelatihan mengenai branding produk serta strategi pemasaran digita/online marketing (pemasaran pada platform online).
Keberadaan saya Anisa Cahya Wardani dari prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis melalui KKN BTV III Universitas Jember membantu memberdayakan pelaku UMKM Jamur Tiram milik Bapak Yudha dengan melakukan bantuan berupa pendampingan dalam pemanfaatan serta optimalisasi penggunaan media digital untuk melakukan promosi secara masif agar dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap awareness target konsumen dengan harapan dapat meningkatkan penjualan produk mitra UMKM.
Pada kegiatan KKN BTV III, program kerja saya tentang Pengembangan UMKM Jamur Dalam Meningkatkan Penjualan Melalui Strategi Pemasaran di Tempat UMKM milik Bapak Yudha. Ada beberapa tahap agar program kerja yang dilakukan dapat berjalan lancar. Tahap pertama yang dilakukan yaitu pelatihan terhadap pemilik dan karyawan dalam upaya pengembangan UMKM melalui “Digital Branding”. Digital branding memiliki peran yang sangat penting karena dengan melakukan digital branding dapat memberikan informasi pada masyarakat tentang bisnis mereka, selain itu digital branding juga sangat membantu dalam hal membangun koneksi dengan pelanggan. Dengan adanya branding, tentu akan lebih mudah dalam menyampaikan keunggulan produk bisnis.
Tahap Kedua yaitu dengan melakukan pelatihan dan bimbingan kepada pemilik dan karyawan mengenai Identitas Produk: pembuatan logo, label, dan pengemasan baru pada produk, hal ini dilakukan untuk menarik minat konsumen dengan kemasan menarik, serta keamanan yang tentunya terjaga selama proses penjualan. Kemudian diadakan pelatihan mengenai ”Pengembangan Usaha UMKM Di Masa Pandemi Melalui Optimalisasi Penggunaan Dan Pengelolaan Media Digital” bertujuan untuk a) Menggunakan dan mengelola media digital dalam meningkat usaha, b) Menentukan jenis media sosial yang tepat serta sesuai dengan produk yang ingin dipasarkan melalui media digital, c) mengoptimalkan digital marketing untuk meningkat skala usaha, d) memiliki pemahaman dan mengimplementasikan social media marketing, online advertising, dan photo/video editing, e) Memperluas tingkat edukasi pelaku bisnis UMKM tentang penggunaan teknologi digital dan pemasaran secara digital.
Tahap Ketiga yaitu melakukan pendampingan kepada pemilik dan karyawan untuk promosi melalui media digital seperti facebook, instagram dan whatsapp. Dengan menggunakan media sosial mampu membantu dan memfasilitasi berbagai kegiatan seperti mengintegrasikan situs web, interaksi sosial, dan pembuatan konten berbasis komunitas. Tujuannya agar meminimalisasi biaya operasional, memudahkan transaksi, menguntungkan, memudahkan penjualan, hemat tempat, sistem serba online dan mempermudah promosi.
Berdasarkan kegiatan KKN BTV III kepada pelaku UMKM Jamur Tiram milik Bapak Yudha ini memilik dampak yang cukup signifikan dalam pemasaran dan penjualan. Di mana dampak yang dirasakan setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan. Hal ini dibuktikan melalui media sosial Instagram yang penjualan terhadap Jamur Tiram meningkat. Tidak hanya Jamur Tiram saja, tetapi baglog dan bibit jamur pun laku keras karena ada beberapa masyarakat yang ingin membuka usaha baru melalui Jamur Tiram. Setelah pembuatan logo, label, dan banner, identitas terhadap Jamur Tiram Milik Bapak Yudha semakin dikenal masyarakat.
Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat membantu mengembangkan UMKM melalui penyuluhan dan pelatihan dan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan skala bisnis dan juga siap untuk melakukan adaptasi guna meningkatkan skala usaha sekaligus menjaga kelangsungan usaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H