Lihat ke Halaman Asli

RZ Anisa Azzahra

Universitas Airlangga

Sisa Makananmu Dapat Merusak Bumimu

Diperbarui: 6 Juli 2022   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat gizi yang sangat dibutuhkan manusia untuk mendukung hidup. Namun sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2019 mencapai 23--48 juta ton per tahun. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), dari timbulan sampah 27,9 juta ton per tahun pada tahun 2021, sekitar 30,01% adalah sampah sisa makanan. Food waste merupakan makanan yang siap dikonsumsi oleh manusia namun terbuang begitu saja dan menjadi sampah makanan. 

Food waste dapat menimbulkan pengaruh yang berbahaya terhadap lingkungan, sampah makanan yang membusuk di tempat pemrosesan akhir (TPA) dapat menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Gas metana dan karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer dapat mengurangi kadar oksigen pada atmosfer dan merusak lapisan ozon. Menurut data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas total emisi timbulan food loss dan waste 2000--2019 (20 tahun) diestimasikan sebesar 1.702,9 Mt CO ek, dengan rata-rata kontribusi per tahun setara dengan 7,29% emisi GRK Indonesia. 

Menurut laporan kajian food loss and waste di Indonesia penyebab terjadinya food waste di Indonesia adalah :

Kelebihan porsi dan Perilaku Konsumen

Sebanyak 50,18% dari masyarakat Indonesia menyatakan bahwa kelebihan porsi makanan, khususnya di makanan yang dikonsumsi di rumah sehingga menghasilkan sisa makanan. Dan kebiasaan masyarakat yang tidak menghabiskan makanan masih banyak ditemukan. 

Kualitas ruang penyimpanan makanan yang kurang optimal

Kualitas ruang penyimpanan yang kurang optimal meliputi ukuran ruang penyimpanan makanan, higienitas ruang penyimpanan makanan, temperatur dan kelembaban ruang penyimpanan makanan. 

Kesalahan Interpretasi 'Kadaluarsa' dan 'Baik Sebelum'

Perbedaan mengenai kadaluarsa dan baik sebelum di Indonesia belum terlalu dipahami. Produk yang tertulis 'baik sebelum' bila sudah mendekati atau lewat waktu yang tertulis biasanya akan dibuang oleh konsumen, padahal selama disimpan dengan baik, belum terkontaminasi, dan terdapat perubahan fisik, makanan yang mendekati atau lewat dari waktu 'baik sebelum' masih layak dikonsumsi. Berbeda dengan makanan yang kadaluarsanya sudah lewat, maka produk pangan tersebut memang sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Oleh karena itu kita harus bersama-sama mengurangi food waste. Cara mengurangi food waste yang dapat kita lakukan adalah mengecek tanggal kadaluarsa sebelum membeli, menyimpan makanan ditempat yang sesuai, memasak dan memakan sesuai porsi, membuat list belanja dan membuat kompos dari sisa makanan. 

Sumber : 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline