Lihat ke Halaman Asli

Anisa Rachma

Undergraduate Dental Student at Universitas Airlangga

Serupa tapi Tak Sama, Apa Sih Perbedaan Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi?

Diperbarui: 11 Juni 2022   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Medical exam photo created by jcomp - www.freepik.com

Istilah "kedokteran" menjadi sesuatu hal yang tidak lagi asing didengar oleh masyarakat. Profesi yang dijalankan seseorang dengan mengenakan jas putih lengkap dengan stetoskop yang tergantung di leher telah menjelaskan secara singkat apa yang disebut dokter. Tidak jarang juga banyak yang menganggap bahwa profesi ini merupakan pekerjaan yang mulia dan menjadi perantara Tuhan untuk menyembuhkan pasien. Kedokteran merupakan suatu kajian ilmu sekaligus seni yang mempelajari terkait penyakit dan cara penyembuhannya. Lebih dari itu, ilmu kedokteran juga mengkaji tentang organ-organ pada tubuh manusia secara mendetail mencakup mekanisme, sel, jaringan, perdarahan dan lebih mendalam terkait histologinya. Untuk memperoleh gelar dokter pun perlu menempuh pendidikan yang cukup panjang dan berat, bahkan jika dibandingkan dengan masa pendidikan jurusan lainnya yang dapat diselesaikan dalam kurun waktu 4 tahun, kedokteran perlu menempu waktu dengan masa pendidikan paling cepat antara 5 sampai 6,5 tahun. 

Masa pendidikan yang dilakukan mahasiswa kedokteran dipenuhi dengan pengkajian tentang buku-buku ilmu kedokteran, mendalami anatomi manusia hingga beragam jenis penyakit, melakukan pembedahan, diskusi dengan rekan maupun ahli, dan melakukan praktik OSCE antara dokter dengan pasien hingga pada akhirnya melaksanakan wisuda untuk memperoleh gelar S. Ked secara sah. Setelah melalui berbagai tahapan tersebut, dokter tidak langsung dapat terjun melayani pasien dan melakukan praktik. Dokter masih harus melaksanakan masa pendidikan di Rumah Sakit dengan kurun waktu 1-1,5 tahun sebagai dokter muda atau co-ass. Pendidikan di Rumah Sakit mengharuskan para dokter muda untuk mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh untuk kemudian dapat melayani pasien, hingga pada masa akhir pendidikan rumah sakit akan diwisuda kembali dengan gelar "dokter (dr)".

Kedokteran pun tidak hanya berperan dalam menangani pasien dengan penyakit secara umum, terdapat pembagian posisi dokter dengan fokus penanganan tersendiri seperti FKG atau Fakultas Kedokteran Gigi. Lalu, apa yang menjadi perbedaan FK dengan FKG?

Berdasarkan pengertiannya, FK merupakan Fakultas Kedokteran yang menjadi sarana atau tempat bagi mahasiswa dan mahasiswi untuk menjadi seorang dokter umum, sehingga mahasiswa/i yang berkuliah di fakultas kedokteran khususnya pendidikan dokter akan menjadi seorang dokter umum setelah pendidikannya selesai. Sedangkan, FKG juga sama halnya dengan kedokteran secara umum yakni tahap akademik dan juga tahap profesi. FKG juga akan menghasilkan lulusan kedokteran, namun untuk pelayanan kepada pasiennya hanya berfokus pada kesehatan dan permasalahan rongga mulut. Berdasarkan segi pembelajaran, telah diketahui bahwa FK lebih berfokus secara umum mengenai anatomi, fisiologi, patologi, mikrobiologi, parasitologi dan lainnya. Sedangkan, pada FKG diawali juga dengan pembelajaran kedokteran secara umum terkait sel dan jaringan dan kemudian lebih mengerucut kepada kajian mengenai rongga mulut terkait penyakit mulut bagi orang dewasa dan anak, penanganan gigi (pencabutan dan penempatan gigi palsu), pembedahan mulut, ortodonsi (pemasangan kawat gigi) dan lainnya yang berkaitan dengan rongga mulut. Pembeda secara khusus dalam pelajaran FKG yakni adanya pengkajian biomaterial yang mempelajari tentang bahan-bahan kedokteran gigi yang diperuntukkan untuk memahami komposisi dalam pembuatan tambal gigi, gigi palsu dan lainnya. Pembelajaran dalam FK tergolong lebih mendalam karena dokter umum harus mampu menilai permasalahan pasien secara menyeluruh, hal tersebut berdasarkan pada adanya kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada penanganan pasien. Sedangkan, pada FKG yang terbilang hanya fokus pada area gigi dan rongga mulut, sebenarnya juga mempelajari anatomi tubuh sebab keluhan rongga mulut juga dapat berkaitan dengan anggota tubuh lainnya seperti leher dan telinga.

Berdasarkan segi sistem kuliah, FK dan FKG melalui persamaan siklus pembelajaran yakni dengan perkuliahan secara terbuka melalui penjelasan materi, kemudian terbagi dalam kelompok yang dimaksudkan untuk dapat memperdalam materi melalui kasus-kasus dan penanganannya. Namun, pada FKG terdapat perbedaan lebih mendalam terkait praktik-praktik yang harus dilakukan dibandingkan pembelajaran secara teori. FKG lebih mengutamakan praktik untuk memeperdalam skill khususnya pada tugas pembuatan gigi palsu dan penanganan kasus rongga mulut secara langsung.

Perbedaan mengenai skill antara mahasiswa FK dengan FKG yakni mahasiswa FK diberikan tuntutan kemampuan dalam melakukan diagnosis pasien secara tepat. Hal tersebut berdasarkan pada area yang dikaji lebih luas yakni seluruh anggota tubuh, maka mahasiswa FK harus mampu mengaitkan hubungan, dan sinegri dari berbagai instrumen yang ada di tubuh agar mampu menyimpulkan diagnosa secara tepat. Skill yang diperdalam bagi mahasiswa FK yakni biasanya yang berhubungan dengan bedah minor seperti penjahitan luka dan pembedahan. Sedangkan, skill yang dimiliki mahasiswa FKG lebih kepada keterampilan dalam melakukan Skills Lab dan OSCE terkait penanganan rongga mulut seperti mencabut gigi, scalling, penambalan gigi yang perlu dilakuakn secara berkala guna meningkatkan skill dan pendalaman praktik. Jadi, sudah dijelaskan secara rinci bagaimana perbedaan FK dan FKG berdasarakan pembelajaran, praktik dan juga area yang menjadi fokus pengkajiannya. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline