Lihat ke Halaman Asli

Anisaa Rahman

Mahasiswa Universitas pamulang

Anak yang Malas Mengaji

Diperbarui: 3 Juni 2023   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap hari senin-jumat adalah hari dimana kegiatan rutin mengaji bersama di TPA, tepatnya pada malam hari sehabis waktu maghrib. Terdapat sekumpulan anak remaja yang ingin pergi mengaji, namun dari banyak nya anak tersebut terdapat satu anak yang sangat malas ketika diajak untuk pergi mengaji, anak tersebut bernama mawar.

Mawar memilih dirumah rebahan, menonton televisi, dan asik dengan handphone yang dimilikinya, tiba-tiba "Mawar kamu tidak pergi mengaji, itu teman-teman kamu pada berangkat ngaji" tanya ibunya dengan tegas

"Gak ah bu aku malas, kalau ngaji buat aku ngantuk enakan dirumah bu aku gak ngantuk bisa nonton sambil tiduran sepuasnya gak bosen, kalau ngaji aku bosen bu" ucap mawar kepada ibunya 

Ibu mawar dengan cepatnya menjawab "Mawar..!! kamu gak boleh ngomong seperti itu, belajar ilmu agama itu sangat penting apalagi membenarkan bacaan al quran pahala nya sangat besar, jangan kamu mementingkan keasikan kamu sampe-sampe kamu tidak memikirkan akhirat, dunia itu hanya sementara yang abadi itu akhirat jadi kita itu harus seimbang antara dunia dan akhirat. Dari banyaknya teman-teman kamu, cuma kamu mawar yang malas untuk mengaji, jangan bikin ibu malu dan sedih melihat anak-anak yang lain rajin mengaji sedangkan anak ibu bermalas-malasan di rumah" ucap ibunya dengan tegas dan penuh emosi

Setelah mawar mendengar ucapan ibunya, mawar memutuskan untuk pergi mengaji malam itu karena mawar tersadar dia tidak mau membuat ibunya malu melihat anak nya menjadi anak yang malas mengaji dan mawar juga tersadar bahwa akhirat adalah segalanya.. Malam itu mawar berpamit kepada ibunya untuk pergi mengaji, dan sebelum pergi ibu mawar kembali memberikan nasehat kepada mawar

"Mawar, kamu harus rajin mengaji, kalau kamu pintar membaca al-quran dengan baik ibu juga yang bangga, ibu itu sedih banget ketika melihat anak remaja yang tidak punya bekal akhirat, melihat pergaulan anak remaja sekarang yang jauh dari hal-hal positif, ingat ya nak ilmu itu mahal apalagi ilmu agama akan terus melekat sampai di akhirat". 

Dari nasehat yang diberikan ibu kepada mawar, mawar membalas dengan penuh senyuman dan rasa haru. Setelah itu mawar pamit kepada ibunya menuju TPA tempat dia mengaji dengan penuh semangat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline