Lihat ke Halaman Asli

Anisa Amrina Rosada

Communication Student Of Ahmad Dahlan University.

Society 5.0 dan Generasi Z

Diperbarui: 17 Januari 2023   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kebijakan restriksi sosial selama pandemi Covid-19 mewajibkan perusahaan menerapkan Work From Home (WFH) kerja jarak atau remote working popular pada kalangan generasi Z. WFH merupakan dampak pandemi yang paling mengubah kebiasaan masyarakat terutama generasi Z. WFH berkembang menjadi work from anywhere WFA yang artinya bekerja dari mana saja, WFA sendiri adalah cara karyawan untuk bisa bebas memilih lokasi kerja dimanapun, bekerja secara fleksibel, dan dapat melakukan explorasi. 

Databoks (2020) menyatakan bahwa para pekerja generasi Z menyukai konsep kerja remote. Jobstreet (2020) menyatakan bahwa sebanyak 23% responden berharap pekerjaan dapat dilakukan secara jarak jauh. Studi oleh Standford dilakukan pada 16 ribu pekerja menunjukkan data bahwa bekerja dari rumah memberikan produktivitas sebesar 13%. Dengan ini Pemerintah mempertimbangkan pola kerja baru Aparatur Sipil Negara untuk bisa bekerja dimana saja atau work form anywhere (WFA).

Dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan budaya kerja pasca pandemi Covid-19 membuat pekerja semakin dekat dengan teknologi. Pada tahun 2019 Jepang meresmikan Society 5.0 yang menjadi kelanjutan dari industry 4.0 yang memiliki konsep fokus pada manusia. Society 5.0 merupakan masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui system yang sangat mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik. 

Hal ini tergambar pada teknologi modern Artificial Intelligence, Internet of Things (IoT), big data dan robot dapat memenuhi kebutuhan dan mempermudah kehidupan manusia. Society 5.0 bertujuan untuk mencipatakan kondisi masyarakat yang siap dalam menyelesaikan berbagai tantangan sosial. Society 5.0 dapat terlihat bahwa teknologi menjadi bagian dari manusia itu sendiri untuk menjalani kehidupan.  Konsep society 5.0 hadir menjadi ajang untuk dapat memenuhi dan menyelesaikan permasalahan di seluruh dunia.

Perkembangkan pesat pada teknologi yang ditandai oleh meningkatnya jumlah pengguna seakan akan menjadi tujuan masa depan. Asumsi saya dibutuhkan adanya interdisiplin untuk dapat melakukan kolaborasi, penciptaan ide segar yang menarik, dan dapat mengakses ilmu antar disiplin menjadi lebih luas sehingga dapat ikut berkontribusi ataupun memberikan support generasi Z pada penerapan society 5.0.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline