Lihat ke Halaman Asli

Kenaikan Harga Barang pokok

Diperbarui: 9 Oktober 2016   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok paska kenaikan BBM merupakan dampak yang tak terhindarkan dari kebijakan tersebut. Akan tetapi menteri perdagangan Rachmat Gobel mengklaim bahwa dampak kenaikan BBM itu kecil sekali terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok. Rachmat mengatakn apabila ada kenaikan harga kebutuhan pokok, maka lebih disebabkan karena kurangnya pasokan sementara factor dari kenaikan harga BBM tidak terlalu besar.

Pernyataan Rachmat tersebut diamini tersebut diamini oleh Direktur Jenderal perdagangan dalam negeri kementerian perdgangan , Srie Agustina  ia mengatakan bahwa harga kebutuhan pokok di hamper seluruh wilayah Indonesia masih belum mengalami kenaikan harga setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Hal ini tercermin dari harga kebutuhan pokok  yang  di 33 provinsi dan 165 pasar yang menjadi barometer harga belum mengalami adanya  kenaikan .

Kenaikan harga adalah masalah ekonomi  atau masalah kenaikan harga dapat dikatakan masalah ekonomi makro . kenaikan harga merupakan ketetapan dari pemerintah yang kadang kala dapat menimbulkan efek bagi masyarakat.kenaikan harga ini bagi kalangan menengah ke atas mungkin sesuatu yang tidak terlalu mengejutkan , namun kita harus melihat pada kalangan menengah ke bawah kenaikan harga barang pokok kadang membuat mereka sulit untuk mendapatkan kebutuhan setiap harinya.

 Mengapa kenaikan harga barang pokok dapat menimbulkan dampak ? kenaikan harga barang pokok menimbulkan dampak  karena barang pokok merupakan barang utama yang merupakan pemdamping bagi kelangsungan hidup manusia sehingga kenaikan harga barang pokok seringkali mengakibatkan kericuhan atau kerusuhan yang dapat merusak beberapa fasilitas umum kerusakan tersebut tidak lain di akibatkan oleh masa yang berdemo , dan pada akhirnya pemerintah harus membenahi kembali fasilitas yang rusak tersebut.

Dampak dari kenaikan harga barang pokok dapat menimbulkan beberapa masalah , namun semua keputusan itu kembali kepada pemerintah yang menanganinnya . jika warga tidak setuju atas keputusan pemerintah wargapun tidak segan-segan melakukan unjuk rasa atau melakukan demonstrasi . seperti hal contohnya rencana pemerintah akan menaikkan harga bbm , namun kerusuhan terjadi dimana-mana sehingga pemerintah menunda dahulu kenaikan tersebut.

Kenaikan harga sangat merugikan orang-orang yang berpendapat rendah dan berpendapat tetap karena itu jika konsumen mampu untuk menambah penghasilannya maka dengan penghasilan tambahan tersebut maka meraka dapat memenuhi kebutuhannya yang berkurang akibat kenaikan harga.mengingat kesejahteraan iru relative sifatnya maka walaupun ada penggantian konsumsi terhadap barang tertentu maka bila konsumen memiliki konsep kesejahteraan akibat kenaikan harga dapat teratasi .

Dapat disimpulkan kenaikan harga dapat mempengaruhi kesejahteraan konsumen dan juga dapat mempengaruhi produsen , termasuk pemerintah. Kenaikan harga pula dapat berdampak dan menyebabkan efek buruk terhadap masyarakat , baik dikalangan menengah , ke bawah maupun dikalanagan menengah ke atas.

Ketidak setujuan masyarakat terhadap inflasi dapat disalurkan dengan beberapa cara contohnya adalah dengan berdemonstrasi. Jika kebutuhan pokok tidak dapat terpenuhi dengan baik maka kelangsungan hidup manusia akan terlambat. Jadi sebaiknya sebelum melakukan inflasi masyarakat terlebih dahulu harus mempertimbangkan dahulu kondisi rakyat apakah mereka siap menerima atau belum.

Jika masyarakat tidak siap atau tidak setuju atas inflasi yang dilakukan pemerintah masyarakat tidak akan segan-segan untuk menunjukkan ketidak setujuannya seperti unjuk rasa atau demo bahkan terkadang sampai merusak fasilitas umum yang seharusnya kita rawat . oleh karena itu pemerintah harus mengerti kondisi juga  juga keadaan rakyat dan begitu sebaliknya agar menciptakan suasana damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline