Setiap orang berhak memiliki impian dan mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Walaupun pada kenyataannya perjalanan itu tidak mulus, tetapi selalu ada jalan untuk sampai pada titik puncak. Termasuk usaha penerbitan yang saya miliki, ingin berjalan menuju penerbit mayor dan memiliki percetakan sendiri.
Belakangan ini gairah menulis semakin besar, masyarakat banyak yang menyukai dunia literasi, walaupun tak sebesar animo masyarakat pada sinetron India, tetapi kita tak bisa mengatakan bahwa dunia buku mati suri. Sebab ada saja penulis yang berhasil dan mendapatkan banyak keuntungan dari menjual buku indie.
Itulah yang saya inginkan, menjembatani para penulis baru untuk menerbitkan bukunya sendiri dan mendapatkan keuntungan yang bisa memperbaiki kehidupan perekonomian. Begitulah, dunia menulis bukan hanya sekadar kegiatan yang tak bermakna, juga bisa menghasilkan uang yang tak sedikit jika mampu memanagenya dengan baik.
Tapi impian saya untuk mewujudkan impian para penulis juga tak berjalan mulus, melainkan beberapa kali mengalami halangan yang membuat saya nyaris putus asa. Apalagi sudah lima tahun penerbit indie yang saya jalankan beroperasi dengan omset yang kembang kempis. Di antaranya adalah kurangnya modal untuk memperbesar usaha. Satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah menjual aset keluarga untuk menambah modal dan memperbesar usaha penerbitan.
Tetapi sebelum keputusan itu saya ambil, lagi-lagi saya berpikir ulang,"Enggak apa-apakah kalo semua aset saya jual? Masa depan anak-anak gimana?"
Saya galau, apalagi semakin lama, harga tanah dan berbagai properti lainnya akan meningkat dan tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi orang-orang yang punya aset. Saya pun mencari jalan lain untuk dapat tambahan modal dan akhirnya menemukan tempat yang bisa meminjamkan modal dengan syarat yang mudah, bank. Namun pemikiran saya terhalang banyak hal, salah satunya adalah riba. Ingin rasanya lepas dari riba, berkali-kali menolak tawaran pihak bank untuk mengambil pinjaman di sana. Bahkan saya pun dengan terpaksa memblokir beberapa nomor yang menawarkan pinjaman dengan mudah.
Terkadang saya berpikir, bisakah meminjam pada bank-bank tertentu yang biasanya dilabeli dengan syariah? Tentu saja sebelum melakukan pinjaman ke bank, saya juga harus tahu apa saja keuntungan meminjam modal ke bank. Saya pun harus cerdas dalam mengelola finansial.
Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa saya dapatkan, pastinya terlepas dari riba tersebut.
1. Modal Pinjaman Besar
Keuntungan pertama meminjam uang di bank adalah mendapatkan jumlah modal sesuai dengan kebutuhan usaha. Berapa modal yang dibutuhkan, maka bank bisa memfasilitasi. Beda dengan meminjam kepada kerabat atau teman dengan nilai terbatas. Selain itu, mengajukan pinjaman ke bank jauh lebih aman dibandingkan kepada rentenir yang menawarkan bunga mencekik.
2. Pinjaman Syariah Non Riba