Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022. Tema yang diangkat pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini ialah Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's (Sustainable Deveopment Goals) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Seperti yang diketahui bahwasannya SDG's ini bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. SDG's berisikan 17 tujuan diantaranya (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan 169 target rencana aksi global untuk 15 tahun yang akan datang.
Pada sistematika kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini, Universitas Pendidikan Indonesia membagi tiap mahasiswanya menjadi kelompok besar dengan tiap-tiap kelompoknya diberi tema mengenai 17 tujuan dari SDG's. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berlangsung selama satu bulan terhitung mulai dari 11 Juli hingga 10 Agustus 2022. Salah satu tujuan dari SDG's itu sendiri adalah Desa Tanpa Kemiskinan. Penulis mendapat tema tersebut dan mengimplementasikannya pada salah satu sekolah yang terdapat di daerah Pulo Gebang, Jakarta Timur yaitu TK Islam Al Banna.
Penulis memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai pentingnya menabung sebagai upaya melek literasi keuangan sejak usia dini. Jika anak sudah diajarkan tentang literasi keuangan sejak dini, maka akan lebih mudah bagi mereka nantinya untuk lebih bijak dalam mengelola uang saat sudah dewasa. Pemberian edukasi tersebut berupa video pembelajaran mengenai apa itu menabung, cara menabung, dan manfaat menabung. Selain itu penulis juga mengajak anak-anak membuat celengan dari barang-barang bekas. Terlihat bahwa anak-anak sangat antusias membuat celengannya masing-masing agar nantinya mereka dapat menggunakan celengan tersebut untuk menabung.
Diharapkan dengan terlaksananya program kerja tersebut dapat menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan oleh para guru serta orang tua dalam mengedukasi anak-anak melalui pengalaman yang secara langsung dapat dirasakan oleh anak. Anak-anak akan menjadi lebih bersemangat ketika mereka turut diikutsertakan dalam hal kecil yang berhubungan dengan uang. Contohnya seperti mengajak anak datang ke bank saat orang tua ingin menabung. Dalam prosesnya, orang tua bisa memberitahu kepada anak tentang manfaat menyimpan uang di bank, mengapa harus menabung, dan lain sebagainya. Contoh lain terkait mengajarkan anak tentang mengelola keuangan adalah dengan mengajaknya berbelanja bulanan. Sehingga anak menjadi tahu bahwa apa yang dilakukan orang tuanya saat mengeluarkan uang untuk kebutuhan hidup adalah bagian dari mengelola keuangan. Berikan contoh dan praktek secara bertahap agar anak mudah menerima pembelajaran dari apa yang sudah ia lihat dan ia rasakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H