Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, supply chain management dan quality control adalah dua aspek kunci yang menjadi penopang keberhasilan perusahaan manufaktur. SCM memastikan lancarnya aliran produksi hingga distribusi barang. Sementara QC fokus pada pemenuhan standar kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
Kombinasi dari kedua elemen ini menawarkan fondasi yang kokoh untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis di era digital saat ini. Yuk ketahui bagaimana quality control dan supply chain management bisa mendukung keberlanjutan bisnis di era kompetitif ini.
Kontrol Kualitas untuk Efisiensi Maksimal
Peran kontrol kualitas sangatlah krusial bagi bisnis, dimana bukan hanya untuk memastikan produk telah memenuhi standar tertentu, tetapi juga untuk mengidentifikasi area-area potensial di mana kamu bisa mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
Nah, ketika kontrol kualitas dan supply chain management bekerja secara sinkron, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku yang masuk memenuhi standar kualitas yang diharapkan, sehingga produk yang dihasilkan pun berkualitas tinggi. Hal ini akan berdampak pada minimalisir kesalahan diproses produksi sekaligus mengurangi biaya yang terkait dengan pembuangan atau pengembalian produk cacat.
Kontrol kualitas mungkin menemukan bahwa suatu komponen sering kali gagal dalam uji coba tertentu. Melalui kolaborasi dengan manajemen rantai pasokan, solusi dapat dicari, apakah itu berupa mencari vendor pengadaan terbaik lainnya, memodifikasi desain produk, atau mengadopsi teknologi baru.
Respons Cepat Atasi Masalah
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi bisnis masa kini adalah ekspektasi pelanggan untuk respons cepat terhadap masalah atau keluhan. Sebagai contoh, saat terjadi masalah kualitas produk di pasar, sebuah perusahaan harus segera menanggapinya.
Dengan adanya sistem manajemen mutu yang efektif, masalah dapat dideteksi lebih cepat, sehingga dapat segera diteruskan ke supply chain management untuk dianalisis penyebab utamanya. Apakah masalah berasal dari pemasok tertentu? Atau mungkin ada isu dalam proses produksi? Dengan kolaborasi kedua modul ERP ini, kamu bisa cepat menemukan jawabannya.
Software SCM bisa memberikan actionable solution, entah itu berupa mengganti pemasok, menyesuaikan metode produksi, atau membuat perubahan lainnya yang relevan. Sementara itu, quality control dapat memastikan bahwa solusi yang akan diterapkan memang efektif dan tidak menimbulkan masalah baru.
Dengan begitu, keluhan dari konsumen bisa kamu atasi dengan cepat, tepat, dan akurat. Jika customer merasa bahwa keluhannya ditanggapi dengan serius dan segera, ini akan meningkatkan kepercayaan mereka sekaligus memperkuat hubungan jangka panjang.
Kurangi Biaya Tanpa Korbankan Kualitas
Meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas produk? Tentu saja bisa dengan menerapkan supply chain management dan total quality management. Cara yang dilakukan oleh kedua solusi ini adalah mendeteksi permasalahan lebih dan menindaklanjutinya sebelum produk sampai di tangan konsumen.