Oleh: Anisa Putri
Awal Desember...
Iya ku rasa juga begitu
Saat guyurannya yang tidak terlalu kencang
Namun rintikan nya yang mampu menghujam jantung
Setiap insan yang merasakan
Ada isyarat pesan yang tak tersampaikan
Langit ditatap penuh harapan
Yang ada hanya tertutup mendung awan yang hitam
Hujamannya yang menderu
Ia yang tak pernah sadar kepada guyurannya yang termanifestasikan
Membuncah setiap jiwa-jiwa yang penuh dengan ketidaksadaran
Yang hanya sedikit dirasakan insan seulas bahagia
Hingga hujan dan dan maknanya bersatu menjadi satu
Namun tak satupun dihiraukan
Layaknya sebuah karunia yang harus disyukuri
Layaknya udara segar yang terasa baru dihirup
Gigil menghantui seluruh raga
Membuat tuannya merasa bergelora
Melihat sekelebat bayang semu disana
Saat hujan turun pelan-pelan
Kali ini tak dibersamai oleh guntur yang menderam
Bersama hujan dan harapan
Kemana rindu yang pernah kau semaikan
Dihati yang penuh harap namun kau runtuhkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H