Kereta gantung ini berada di desa Tegalmulyo, kecamatan Kemalang, kabupaten Klaten. Desa ini merupakan sebuah dusun terpencil yang berada di lereng gunung Merapi. Dan merupakan salah satu desa paling ujung yang berdekatan dengan gunung merapi. Jarak desa tersebut dengan puncak merapi hanya sekiat 4,5 km. Desa yang berbatasan dengan wilayah Boyolali itu memiliki sejumlah kawasan yang menawarkan keelokan pesona alam lereng merapi yang masih asri. Salah satunya di kawasan Dukuh Girpasang, perkampungan terpencil di punggung bukit yang hanya bisa didatangi dengan berjalan kaki menyusuri anak tangga di tepi jurang Kalijeroomah.
Kereta gantung ini menjadi sarana transportasi barang yang menghubungkan dusun Girpasang dengan Ngringin dan sebaliknya. Kereta gantung ini disebut dengan Gondala oleh warga sekitar. Kereta gantung ini menggunakan sling baja yang membentang sepanjang 130 meter kurang lebih dan berada diatas jurang dengan kedalaman sekitar 150 meter. Sebelum adanya kereta gantung ini warga harus naik turun ribuan anak tangga. Jalur ini merupakan jalur utama menuju Dusun Girpasang yang mana dusun itu terdapat 37 jiwa dari 12 kepala keluarga (KK).
Adanya wahana kereta gantung ini menelan anggaran senilai 130 juta yang diambil melalui dana desa pemerintahan desa Tegalmulyo. Wahana diharapkan bisa menambah daya tarik wisatawan khususnya dalam pengembangan objek wisatawan khususnya dalam pengembangan objek wisata Girpasang. Objek wisata Girpasang kian hari kian banyak pengunjungnya, tidak hanya wisatawan lokal, banyak juga tamu dari daerah lain yang datang berkunjung untuk menikmati pemandangan gunung merapi dari dekat sekaligus menikmati kopi di kedai-kedai kopi setempat.
Kepala desa Tegalmulyo, bapak Sutarno mengatakan bahwa pengunjung yang berdatangan ke lokasi objek wisata Girpasang ini menginap selama dua sampai tiga hari. Kegiatan yang pengunjung lakukan ini rata-rata berupa outbond serta bakti sosial. Mereka hanya datang saja dan mengisi infak atau sedekah seikhlasnya. Selain itu, pengunjung juga datang ke Girpasang ini karena ingin mengetahui kehidupan warga kampung itu termasuk salah satunya terkait cara mereka bercocok tanam.
Selain kereta gantung, dusun Girpasang ini juga menawarkan pemandangan alam dan udara yang sejuk membuat para wisatawan betah berlama-lama disini. Dusun tersebut juga diketahui sering dikunjungi warga yang ingin menikmati kopi lokal khas Girpasang. Kemudian ada juga sejumlah kuliner andalan yang merupakan khas daerah tersebut seperti nasi jagung dan nasi goreng jagung. Keberadaan kereta gantung dilereng gunung merapi tersebut yang awalnya digunakan untuk barang justru berubah menjadi atraksi wisata yang menyedot magnet wisatawan untuk datang.
Kemudian jika pengunjung mengunjungi tempat ini, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang luar biasa cantiknya. Pengunjung bisa berjalan-jalan menikmati panorama Girpasang lebih dekat. Jalur perjalanan sudah disiapkan sehingga spot-spot menarik tidak terlewatkan untuk dikunjungi. Kemudian pengunjung juga bisa melihat puncak merapi melalui menara pandang. Bisa juga melihat petani menanam sayur seperti cabe, tomat atau loncang. Kemudian disore hari, pengunjung akan disuguhi pemandangan merapi yang sangat bagus bila cuaaca tidak berkabut, menikmati senja dan menikmati udara segar khas merapi dengan minum kopi atau cemilan yang disediakan di cafe-cafe setempat.
Ada kabar gembira bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke objek wisata Girpasang, Tegalmulyo, Kemalang, Klaten. Karna dulunya jalur untuk menyebrangi dua dusun ini hanya menggunakan sling baja, kini objek wisata Girpasang ini telah direnovasi agar pengunjung lebih nyaman dan lebih terjamin keselamatannya. Kereta gantung itu diresmikan langsung oleh Bupati Klaten ibu Sri Mulyani bersamaan dengan Peringatan Hari Air Sedunia pada tanggal 10 April 2021 persis di Pendopo Merapi. Peresmian ditandai dengan pemotongan pita disamping ruang operator kereta gantung yang disaksikan langsung oleh petugas dan para pengunjung yang datang saat itu.
Dengan diresmikannya kereta gantung ini wisatawan tidak perlu lagi menggunakan gondala untuk mencapai Dukuh Girpasang. Sebab, adanya kereta gantung ini merupakan kebutuhan masyarakat pada awalnya. Karna selama ini masyarakat menggunakan gondala untuk melintas ke Girpasang. Padahal gondala itu sebenarnya digunakan untuk pengiriman barang bukan untuk dinaiki manusia. kini para wisatawan bisa menikmati kereta gantung ini yang jadwal operasinya telah diatur oleh petugas.
Para wisatawan berbondong-bondong datang ke lokasi kereta gantung ini berada lantaran penasaran ingin menikmati sensasi menaiki kereta gantung tersebut. Meski begitu, kerat gantung tersebut hanya bisa dinaiki oelh dua sampai empat orang saja.
Saya pribadi sebagai penulis sudah pernah merasakan sensasi menaiki kereta gantung tersebut, memang sangat menguji adrenalin kita. Saat berada diatasnya saya bisa melihat pemandangan yang sangat bagus dengan view merapi dan perbukitan. Kemudian untuk tarifnya sendiri tidak ada patokannya, karna untuk menaiki kereta gantung ini kita cukup membayar seikhlasnya saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H