Lihat ke Halaman Asli

Anisa Ramadhani S

mencoba memberikan topik yang easyreading untuk mengisi waktu luang

Tanggapan Beragam dari Mahasiswa Mengenai Kuliah Online, Kalo Kamu Termasuk yang Mana?

Diperbarui: 29 Juni 2021   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tangerang -- Akhir-akhir ini angka kenaikan terpapar virus meningkat lagi, dan perkuliahan secara online bisa jadi semakin diperpanjang. Mahasiswa yang menjalani perkuliahan online dari tahun lalu memiliki tangapan beragam mengenai perkuliahan ini. Perkuliahan online ini memiliki efek yang berbeda-beda terhadap setiap mahasiswa yang menjalaninya. Ada yang memiliki tanggapan positif terkait tugas yang bisa dikerjakan dengan waktu yang fleksibel dan banyak waktu istirahat. Dan ada juga yang negatif, merasa pembelajaran menjadi lebih membosankan dan memiliki banyak kendala.

"Sebelumnya ngerasa lebih suka online karena lebih efektif tapi karena udah ngelaluin study from home rasanya semua tugas bisa dikerjain kapan aja walaupun beban tugas lebih banyak tapi juga ada banyak waktu buat istirahat. Demi kelancaran aktivitas kuliah lebih suka offline", ujar Alfa Naura Jasefa mahasiswi di Universitas Mercu Buana jurusan Public Relations. Kamis (24/06/2021).

Naura lebih memilih kelas online, karena waktu pengerjaan tugas dapat dikerjakan menyesuaikan dengan waktu kosongnya, dan juga memiliki waktu untuk beristirahat yang lebih banyak. Sementara itu tanggapan negatif diberikan oleh Salva yang lebih memilih kelas offline karena menurutnya kelas offline lebih efektif karena dapat bertemu dengan dosen dan kelas lebih menyenangkan karena dapat bertemu dengan teman-temannya.

"Offline, karena lebih efektif dan juga tidak ada kendala apapun lebih tepat nya si gak ngebosenin karna bisa ketemu dosen secara langsung dan juga temen temen", ujar Salva Denisa Putri mahasiswi di Universitas Gunadarma Karawaci, jurusan Ilmu Komunikasi. Selasa, (22/06/2021) .

Mengenai efektivitas belajar secara online, Naura dan Salva sama-sama merasa kesulitan, karena materi pembelajaran harus di pahami sendiri, dan komunikasi yang dilakukan tidak leluasa atau terbatas. Tetapi untuk kegiatan praktek, menurut Naura hal itu tidak menjadi kesulitan karena jurusannya Public Relation lebih banyak menulis sehingga bisa di lakukan secara online. Berbeda lagi dengan Salva, yang merasa kuliah online ini menjadi kendala dalam kegiatan praktek, karena prakteknya mengunakan kamera dan proses editing, sehingga fasilitas yang ada tidak dapat digunakan dengan maksimal. 

Naura melanjutkan bahwa kuliah secara online ini memiliki kendala sinyal dan materi yang diberikan dirasa kurang efektif, dan hal ini sama seperti yang dirasakan oleh Salva. Kendala ini merupakan dendala yang paling umum, dan sering dirasakan oleh mahasiswa saat kuliah secara online.

"Kendalanya koneksi internet gak bagus jadi suka ngehambat waktu buat nyelesain tugas, kurang fokus saat mengerjakan tugas karena adanya noise didalam rumah, kurang efektif belajar online karena perlu pembelajaran tatap muka secara langsung dan biasanya dosen akan lebih banyak ngasih materi secara terperinci dan mudah dipahami, tugas kuliah yang diberikan terlalu banyak tugas dengan jadwal deadline yang sama, dan ditiadakannya seminar secara langsung yang merupakan salah satu tugas wajib dalam pengelolaan program PR yang harus dapat dilaksanakan jika menjadi praktisi nanti" tutur Naura terkait kendala yang ia rasakan saat kuliah secara online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline