Lihat ke Halaman Asli

Anisa Dewi Safira

Mahasiswa Psikologi

Overthinking dan Solusi Pencegahannya

Diperbarui: 30 September 2021   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

zahrapedia.com

Sering kali saat kita memikirkan suatu hal atau masalah, bukannya menemukan solusi, pikiran kita malah merambat ke hal-hal lain yang berujung pada pikiran negatif. 

Seperti pemikiran, "Kenapa pesanku hanya dibaca saja?", "Kenapa tidak dibalas?", "Bagaimana jika dia benci aku?" Atau "Apa aku telah melakukan kesalahan?", dan pemikiran lainnya yang mengandung prasangka negatif. Hal ini biasanya dikenal dengan istilah overthinking. Menurut Burn (1991), overthinking merupakan distorsi kognitif pada manusia, khususnya dalam proses berpikir yang tidak terbukti kebenarannya.

Umumnya, overthinking merupakan pemikiran berlebihan terhadap suatu hal atau masalah secara terus menerus hingga dapat mengakibatkan gangguan kecemasan. 

Jika kita hanya terfokus pada permasalahannya tanpa menemukan penyelesaian atau solusi, maka tanpa kita sadari waktu yang kita miliki akan terbuang dengan sia-sia dan produktifitas kita menurun.

 Beberapa penyebab seseorang mengalami overthinking, yaitu:

  • Pesimis terhadap kemampuan diri sendiri
  • Kekhawatiran terhadap masa depan
  • Merasa kurang percaya diri
  • Tekanan dari orang lain atau lingkungan
  • Terlalu memikirkan persepsi orang lain

Indikasi seseorang mengalami overthinking adalah merasa sedih, cemas, gelisah, kurang fokus, tidak bisa tidur, dan berkurangnya nafsu makan. Apabila overthinking ini terus berlanjut, maka dapat berdampak pada kesehatan mental dan juga kesehatan fisik yang serius, seperti mengalami stres, depresi dan gangguan kecemasan (anxiety disorder), serta penyakit fisik lainnya.

Tentu kita semua tidak ingin terjebak dalam pikiran-pikiran negatif yang merugikan diri sendiri. Oleh karena itu, untuk menghindari perilaku overthinking, kita dapat melakukan beberapa hal berikut ini.:

1. Mengendalikan persepsi dan pikiran kita

"Segala kesusahan yang kita rasakan bukan berasal dari peristiwa atau orang lain, melainkan datang dari pikiran kita sendiri, oleh karena itu diri kita sendirilah yang bisa mengendalikan pikiran kita."(Manampiring, 2018: 285).

Kendalikan pikiran kita, jangan sampai berpikir berlebihan terhadap hal yang belum tentu kebenarannya. Walau agak sulit, hal ini tidak hanya membuat pikiran dan emosi kita terkendali, tapi juga dapat mengembalikan rasionalitas kita.

2. Fokuslah pada hal-hal di bawah kendali kita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline