Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Masyarakat Sunda Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan

Diperbarui: 31 Mei 2022   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hallo guyss!! Di artikel ku kali ini, aku akan membahas beberapa tradisi masyarakat di tempat ku tinggal ini ketika menyambut bulan suci Ramadhan.

Sebelumnya aku mau ngasih tau nih, emang dimana sih tempat ku tinggal? Jadi sebenarnya aku tinggal di daerah perbatasan antara kab. Bogor dan kota Depok di Jawa Barat. Tapi, rumah ku masih masuk ke kawasan Bogor nya nih. Jadi aku mau ngasih tau tradisi masyarakat Bogor atau lebih tepatnya sih masyarakat sunda ya guys, walaupun aku bukan asli orang sunda sih wkwk.

Langsung ke intinya aja yaa. Jadi yang pertama adalah nyadran/nadran dalam bahasa sunda nya, nyadran itu apa sih? Bagi kalian yang tidak tau, nyadran adalah tradisi dari leluhur-leluhur sunda yang merupakan kegiatan ziarah makam. Saat berziarah biasanya dilakukan pembersihan makam serta mengirimkan do'a bagi sanak saudara yang telah mendahului. 

Sebenarnya bukan orang sunda aja sih yang melakukan tradisi ini, karena memang kita pasti jika datang bulan suci Ramadhan selalu berziarah makam. 

Namun, disini ada juga yang memang tidak melakukannya karena banyak juga di daerah sini yang menjadi orang rantau, jadi biasanya ada yang pulang kampung ke halamannya masing-masing maupun tetap stay di Bogor. Termasuk keluarga ku, karena kedua orang tua ku bukan asli orang sini, tapi kami juga tidak setiap tahun pulang kampung sih wkwk.

Lanjut yang kedua ada cucurak atau curak-curak di dalam bahasa sundanya. Cucurak itu memiliki arti senang-senang atau bersenang-senang. Dalam tradisi ini, cucurak itu dilakukan dengan cara berkumpul bersama keluarga besar atau kolega yang dimaknai sebagai bentuk silaturahmi. 

Namun adapula hal yang lebih menarik dari tradisi cucurak ini, yaitu ketika adanya hidangan-hidangan makanan sederhana sepmacam nasi liwet, tahu, tempe, ikan asin, serta lalapan dan tak lupa sambal yang disajikan diatas daun pisang yang di taruh memanjang untuk dimakan bersama keluarga maupun tetangga-tetangga sekitar rumah kita. 

Oh iya, hidangan ini dinikmatinya duduk di lesehan ya guys entah itu di lapangan ataupun dijalan depan rumah. Keliatan menarik dan seru bukan guys? Wkwk. 

Tradisi cucurak ini diisi juga oleh do'a bersama yang bertujuan untuk mensyukuri rezeki yang telaj diterima serta berdo'a agar diberikan kelancaran dalam menghadapi bulan suci Ramadhan ini.

Yang ketiga ada munggahan. Munggahan itu juga salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat sunda. Munggahan yaitu para masyarakat memanfaatkan waktu satu ataupun dua minggu sebelum masuk datangnya bulan Ramadhan untuk berkumpul bersama dan saling bermaaf-maafan satu sama lain. 

Sama seperti cucurak, munggahan juga biasanya menyiapkan hidangan-hidangan untuk disantap secara bersamaan, tapi di tradisi munggahan ini tidak hanya dilakukan bersama sanak saudara tetapi juga dilakukan bersama teman sekolah maupun rekan-rekan kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline