Lihat ke Halaman Asli

Unpaid Internship: Ada Udang di Balik Batu

Diperbarui: 29 Juli 2022   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/ by Daily Bruin

Magang atau Internship telah menjadi cara umum untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja professional, juga merupakan langkah awal menginjakkan kaki di pintu pasar tenaga kerja. Namun, organisasi nirlaba dan bisnis saat ini sama-sama terus menawarkan magang yang tidak dibayar, banyak siswa harus memutuskan antara meningkatkan resume mereka atau membayar tagihan mereka.

Magang yang tidak dibayar bersifat eksploitatif. Kaum muda dieksploitasi dengan bekerja secara gratis dengan dalih mendapatkan pengalaman. Pengalaman tidak membayar tagihan, justru menambah tagihan. 

Selain itu, pekerja magang yang tidak dibayar atau pekerja magang lain yang di eksploitasi, seringkali tidak bisa mencari dukungan atau nasihat dari serikat pekerja lainnya. Karena unpaid internship sudah dianggap wajar. 

Magang yang tidak dibayar kurang adil rasanya dimasa sekarang ini. Di sektor tertentu dari pasar tenaga kerja, posisi entry-level telah sepenuhnya digantikan oleh magang yang tidak dibayar.

Magang yang tidak dibayar melanggengkan ketidaksetaraan dan memperlebar kesenjangan. 

Beberapa orang mungkin mengatakan magang yang tidak dibayar adalah pengalaman belajar yang baik, tetapi itu hanyalah cara lain untuk memperlebar kesenjangan antara siswa berpenghasilan rendah dan tinggi, terutama selama pergolakan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. 

Dan mungkin untuk beberapa siswa dari latar belakang yang kurang beruntung, melakukan pekerjaan yang tidak dibayar bukanlah pilihan.

Magang adalah pekerjaan, dan pekerjaan harus dibayar. Magang yang tidak dibayar merupakan pelanggaran terhadap hak kaum muda atas remunerasi yang adil. Di luar larangan magang yang tidak dibayar, kita membutuhkan upah yang adil sesuai dengan pekerjaan.

Memberikan upah yang adil untuk magang akan menguntungkan semua masyarakat. Pekerja magang akan diberi imbalan yang adil atas kerja keras, juga akan memiliki keamanan finansial yang lebih besar untuk menahan krisis finansial di masa depan.

Akses peluang karir dunia kerja akan terbuka bagi semua anak muda, dan bukan hanya mereka yang mampu bekerja tanpa dibayar. Bahkan perusahaan juga akan dapat memperoleh manfaat melalui potensi untuk merekrut kaum muda dari latar belakang yang lebih beragam dan menjunjung tinggi hak-hak kaum muda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline