Lihat ke Halaman Asli

Anin Lihi

Pecinta Ilmu

Filosofi Kata Ohoi pada Masyarakat Kei

Diperbarui: 28 April 2023   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ohoi Tamangil Nuhuyanat/Dok Pribadi

Berbeda dengan Desa-Desa lainnya di Maluku, menggunakan kata Desa untuk melekatkan nama bagi kampung atau Dusun yang sudah berstatus Desa. Masyarakat Kei, baik Kei Besar atau Kei Kecil tidak menggunakan kata Desa melainkan kata Ohoi bagi nama kampung yang sudah berstatus Desa. 

Berdasarkan analisis yang dilakukan saat melakukan penelusuran lewat diskusi-diskusi dengan beberapa masyarakat. Kata Ohoi dianalisis merupakan simbol persatuan Suku Kei. Sebab semua Desa di Kei, baik Kei Besar atau Kei Kecil melekatkan kata Ohoi bagi desanya. Ini artinya, seluruh suku Kei dituntut untuk menyepakati kebersamaan dan persatuan, sebagaimana mereka juga sepakat memakai kata Ohoi untuk nama desanya.

Simbol persatuan dari kata Ohoi secara semiotik berkaitan erat dengan makna slogan Falsafah Masyarakat Kei yang sudah terkenal "Ain Ni Ain" yang berarti seluruh masyarakat Kei saling mempunyai satu dengan yang lain atau saling memiliki dan secara holistik "Ain Ni Ain" adalah falsafah persatuan Suku Kei yang tidak disekat pisah oleh kepentingan apapun dalam masyarakat, artinya Masyarakat Kei harus bersatu dan berjuang untuk kepentingan bersama. Baik berbeda desa atau hidup dalam satu Desa.

Bahasa Ohoi yang dilekatkan dengan Nama Kampung secara semiotik telah mewakili makna tersendiri bagi arti persatuan dan kesatuan yang seharusnya terwujud bagi masyarakat Kei. Sehingga masyarakat Kei tidak boleh mudah terprofokasi oleh isu-isu yang memecah belah persatuan Suku Kei. 

Kata Ohoi merupakan cirikhas tersendiri bagi masyarakat Kei yang ada di Indonesia. Selama penelusuran yang dilakukan rata-rata penggunaan kata yang melekat pada nama kampung yang telah beralih status dari Dusun ke Desa menggunakan kata Desa bukan bahasa daerah seperti menggunakan kata Ohoi yang dipakai oleh Masyarakat Kei.

Dok Pribadi

Persatuan Masyarakat Suku Kei terwujud kental saat mereka berada di rantauan. Perwujudan persatuan di rantauan ini, seharusnya terwujud juga di daerah-daerah dan masyarakat yang tinggal menetap di Kei Besar dan Kei Kecil.

Perwujudan Filosofi dan makna semiotik Ohoi harus selalu diwujudkan oleh masyarakat Kei, sehingga selalu terjalin hubungan harmonis seperti yang di Inginkan dalam falsafah "Ain Ni Ain". 

Sebagai Masyarakat Kei, hal ini harus disadari dan dipahami. Dan sudah sepantasnya penduduk masyarakat Kei saling bahu membahu dan bersatu antar sesama Ohoi dan sesama penduduk yang hidup dalam Ohoi-Ohoi bersatu padu tidak saling menyakiti secara fisik atau secara psikologi, dan justru harus saling bahu membahu membangun daerahnya.

Penjelasan ini mungkin bagi sebagian orang menilainya subjektif. Tapi, bagi tataran Suku Kei kalimat ini bersifat objektif untuk seluruh masyarakat kei. Pemaknaan kata yang bermuara pada maksud persatuan seharusnya menjadi kajian khusus bagi seluruh masyarakat Indonesia. Guna menjadi pelajaran Besar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline