Lihat ke Halaman Asli

Anindya Widya Putri

Suka nyapa kucing di jalan

Mahasiswa KKN Undip Ajarkan Siswa SD Ciptakan Hand Sanitizer Sendiri

Diperbarui: 4 Agustus 2021   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edukasi Pembuatan Hand Sanitizer dari Bahan Alami (dokumentasi pribadi)

Semarang (4/8) - Pandemi Covid-19 belumlah usai, varian baru terus bermunculan, banyak kegiatan dilaksanakan berbeda dari biasanya. Salah satu kegiatan tersebut adalah KKN atau Kuliah Kerja Nyata di Universitas Diponegoro. KKN kali ini dilaksanakan mahasiswa secara daring tanpa menetap di lokasi KKN masing-masing. Satu dari beberapa program kerja yang dilaksanakan adalah edukasi pembuatan hand sanitizer dari bahan alami ke siswa SDN Ngesrep 02. Edukasi ini bertujuan untuk mengajarkan para siswa membuat hand sanitizer sendiri dari bahan-bahan yang terdapat di alam. Hand sanitizer berbahan dasar alkohol memang sudah teruji efektivitasnya membunuh virus dan bakteri, namun jika digunakan terlalu sering dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi. Maka dari itu dibuatlah edukasi pembuatan hand sanitizer berbahan alami ini.

Edukasi dilakukan secara daring via Google Meet pada 21 Juli 2021 lalu. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer ini adalah daun sirih dan jeruk nipis. Daun sirih ini mengandung zat antiseptik sedangkan jeruk nipis memiliki aktivitas antibakteri yang jika digabungkan keduanya ampuh untuk membunuh virus dan bakteri. Sudah banyak ditemukan di pasaran produk kebersihan berbahan dasar daun sirih maupun jeruk nipis. Dalam edukasi ini para siswa mempraktekkan secara langsung langkah-langkah pembuatan hand sanitizer dari bahan alami.

Berikut adalah langkah-langkah pembuatan hand sanitizer dari bahan alami menurut Dr. Retno Sari, M.Sc., Apt., Ketua Departemen Farmasetika Fakultas Farmasi UNAIR :

  1. Gunting kecil-kecil daun sirih 50 gram yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan.
  2. Masukkan potongan daun sirih ke dalam panci berisi 200 mL air panas.
  3. Siapkan dandang berisi air, masukkan panci berisi rendaman daun sirih ke dalam dandang, dan panaskan dengan api kecil selama 15- 20 menit.
  4. Dinginkan sebentar air rebusan daun sirih kemudian disaring.
  5. Peras jeruk nipis sebanyak 10 mL kemudian disaring.
  6. Campurkan 40 mL rebusan daun sirih dengan 10 mL perasan jeruk nipis dan air sebanyak 50 mL.
  7. Aduk campuran tersebut dan tuang pada botol spray kecil, hand sanitizer siap digunakan.

Pembuatan hand sanitizer dari bahan alami oleh salah satu siswi SDN Ngesrep 02 (dokumentasi pribadi)

Dalam pelaksanaan edukasi ini para siswa terlihat antusias saat mendengarkan penjelasan dari mahasiswa KKN UNDIP. Para guru pun juga menyambut baik adanya kegiatan ini karena menurut mereka edukasi ini dapat membuat siswa memiliki kebanggaan tersendiri karena berhasil membuat hand sanitizer sendiri tanpa perlu membelinya di pasaran. Bu Maryati, salah satu guru di SDN Ngesrep 02 mengatakan, "Program edukasi ini dapat menambah pengetahuan anak dan dapat bermanfaat dalam keadaan Covid-19 ini sehingga anak-anak dapat terhindar dari virus ini dengan membawa hand sanitizer buatan mereka saat bepergian". Tujuan edukasi ini selain untuk mengajarkan para siswa membuat hand sanitizer sendiri, juga agar para siswa lebih giat lagi menerapkan protokol kesehatan khususnya dengan menjaga kebersihan tangan.

Selain melakukan edukasi kepada para siswa di SDN Ngesrep 02, mahasiswa KKN UNDIP juga mengedukasi masyarakat secara umum terkait penanggulangan pandemi Covid-19. Isi edukasi tersebut meliputi hal-hal yang harus dilakukan saat terindikasi positif Covid-19. Alur yang dapat dilakukan yaitu mengabarkan RT dan Puskesmas setempat, kemudian Puskesmas akan memantau kesehatan yang bersangkutan, lalu ditentukan dimana tempat isolasi mandiri berdasarkan gejala yang dirasakan. Selain itu juga dijelaskan hal-hal yang perlu dilakukan saat isolasi, serta kontak layanan gawat darurat maupun layanan konsultasi dokter.

Poster edukasi penanggulangan Covid-19 (dokumentasi pribadi)

Untuk mengurangi kontak fisik demi memutus rantai penularan Covid-19, edukasi dilakukan secara online via WhatsApp. Dengan adanya edukasi ini diharapkan warga lebih sadar dengan pandemi ini, karena masih banyak ditemukan kasus positif Covid-19 yang tidak lapor RT atau Puskesmas setempat. Warga yang telah paham apa yang harus dilakukan saat positif Covid-19, tentunya akan lebih menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah pandemi ini ketimbang mengobati.

Penulis : Anindya Widya Putri  (Kimia - Fakultas Sains dan Matematika)

DPL        : Irawati, S.H., M.H.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline