BELANJA ONLINE MENJADI TREND DIKALANGAN GENERASI Z SEJAK PANDEMI COVID-19, APA SIH KEUNTUNGAN BELANJA ONLINE?
Kemajuan teknologi saat ini semakin pesat. Dengan perkembangan teknologi membuat internet menjadi salah satu fasilitas media yang tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja. Namun internet memunculkan fenomena baru dalam proses jual beli barang. Hanya dengan membuka website para pembeli sudah dapat melihat produk yang ditawarkan. Kemudahan dalam mengakses internet tersebut melahirkan online shop yang saat ini sudah menjadi pilihan alternatif dalam bebelanja.Hal ini membuktikan bahwa saat ini teknologi telah berhasil memegang peranan penting dan signifikan dalam kehidupan manusia.
Di Indonesia istilah belanja online sudah tidak asing ditelinga masyakarat Indonesia. Di Indonesia trend belanja online sudah marak sejak pandemi Covid-19. Kebiasaan belanja online yang semakin terbentuk ketika masyarakat mengalami keterbatasan kegiatan di luar rumah pandemi Covid-19 melanda hampir tiga tahun lamanya membuat kenyamanan berbelanja online tetap berlanjut hingga kini. Hal ini menjadi peluang bagi tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia.
Di antara berbagai pengguna transaksi (belanja online), generasi z dan generasi milenial banyak terlibat dalam kegiatan belanja online untuk membeli produk tanpa harus keluar rumah, memesan dan berbelanja online, dengan melakukan transaksi online dan mentransfer pembayaran atau Cash on Delivery (COD). Generasi z tidak merasa dibatasi atau dibatasi selama pandemi.
Tren peningkatan berbelanja online ini didominasi generasi Z dan milenial yang berkontribusi terhadap 85% dari total transaksi. Sebanyak 85% transaksi dilakukan konsumen dengan rentan usia 18 tahun-35 tahun, dengan rincian, usia 18 tahun-25 tahun (36%) dan 26 tahun-35 tahun (49%). Salah satu penyebab generasi Z dan milenial mendominasi transaksi, karena mereka tumbuh bersama dengan kemajuan teknologi internet. Selain itu, generasi Z dan milenial sudah familiar dengan sistem pembelian dan pembayaran digital. Faktor lainnya karena kelompok usia 15 tahun-30 tahun juga mendominasi penggunaan internet, dibandingkan dengan kelompok umur lainnya.
Harus diakui kepopuleran belanja online di tanah air ini menjadi salah satu indikator meningkatnya daya beli masyarakat. Tidak hanya penduduk dengan tingkat ekonomi menengah atas, yang tergolong di tingkat menengah dan menengah ke bawah juga ikut terpengaruhi akibat tren ini. Meskipun demikian, hal ini ternyata memiliki beberapa dampak baik dan buruk untuk masyarakat. Berikut merupakan dampak baik atau keuntungan berbelanja online bagi masyarakat.
- Praktis dan Efisien
- Hal yang buat belanja online terasa begitu nagih adalah kepraktisannya, masyarakat tidak perlu ribet karena hanya membutuhkan smartphone untuk mulai bertransaksi. Selain praktis, online shop juga menawarkan efisiensi waktu yang sangat cepat.
- Pilihan yang Bervariasi
- Dengan belanja online, lebih banyak pilihan yang bisa masyarakat putuskan sendiri. Kemudahan dalam mendapatkan barang yang diinginkan, merupakan salah satu fitur yang diberikan pada aplikasi belanja online. Selain itu, masyarakat juga bisa lebih mudah mendapatkan barang yang murah/ terjangkau dan kualitas barang yang baik dengan membandingkan barang yang sama dari beberapa situs online shop.
- Banyak promo/diskon dan cashback
- Jika kamu ingin membeli suatu produk dengan harga dan waktu tertentu, banyak aplikasi belanja online yang menyediakan promo/ diskon dan bahkan cashback. Strategi marketing seperti ini terbukti ampuh untuk menarik minat pelanggan terhadap suatu brand.
- Sistem Pembayaran Lebih Mudah
- Sistem pembayaran yang mudah menjadi kelebihan belanja online yang disukai pelanggan. Mulai dari transfer ke beberapa rekening bank, menggunakan credit card, payment voucher dan sebagainya menjadi euphoria tersendiri bagi penggemar belanja online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H