Lihat ke Halaman Asli

Standarisasi Keamanan Olahraga Panjat Tebing, Amankah untuk Anak di Bawah Usia 12 Tahun?

Diperbarui: 27 Agustus 2024   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atletik. Sumber ilustrasi: PEXELS/Andrea Piacquadio

Panjat tebing merupakan salah satu olahraga yang memiliki tingkat resiko kecelakaan yang tinggi dan menyebabkan cidera yang cukup fatal jika sampai terjadi kekeliruan keamanan dalam proses pelatihan dan pertandingannya. Baru-baru ini terdapat kasus yang kurang mengenakkan dari dunia panjat tebing. 

Dimana atlet berusia 10 tahun di Kabupaten Ponorogo mengalami kecelakaan jatuh dari ketinggian saat melaksanakan Latihan rutin Bersama klubnya di Taman Kota Kabupaten Ponorogo. Atlet cilik tersebut jatuh dari ketinggian kurang lebih 10 meter dan mengalami patah tulang dibagian lengan, bahun, dan fraktur rahang. 

Adanya kasus jatuhnya atlet saat berlatih panjat tebing tidak hanya terjadi kali ini saja. Pada tahun 2023 di Blora, Jawa Tengah juga terdapat kasus yang serupa dimana atlet cilik berusia 12 tahun jatuh dari ketinggian 6 meter saat berlatih panjat tebing. Naasnya korban yang merupakan siswi SMPN 2 Blora itu harus meregang nyawa akibat cedera parah yang dialaminya saat jatuh dari ketinggian 6 meter tersebut.

Hal ini dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti kecerobohan korban atau dari kecerobohan pihak ahli yang mendampingi pelatihan para atlet cilik. Bisa juga karena kurangnya standarisasi keamanan bahwa olahraga panjat tebing sejatinya tidak diperuntukan bagi anak dibawah rentan usia 12 tahun yang dimana masih cenderung ceroboh dan tidak dapat menjaga keselamatan diri sendiri. Standarisasi olahraga yang ketat dalam panjat tebing perlu diterapkan lebih ketat agar hal-hal yang dapt memicu terjadinya insiden membahayakan dapat dihindari.

Keamanan olahraga panjat tebing perlu diperhatikan karena hal-hal sebagai berikut:

* Mengurangi resiko terjadinya cidera.

Keamanan yang sesuai dengan operasional panjat tebing akan meminimalisir terjadinya cidera yang timbul. Dengan memperhatikan keamanan, atlet yang melakukan kegiatan atau latihan panjat tebing akan lebih aman dari resiko terjadinya cidera.

* Meningkatkan kepercayaan diri atlet.

Alat keamanan yang dipasang sesuai prosedur akan lebih meningkatkan kepercayaan diri pada atlet tersebut untuk dapat melakukan olahraga secara lebih leluasa. Adanya pengamanan yang sesuai prosedur meningkatkan tingkat kepercayaan kepada timnya dan memperkecil adanya perasaan ragu yang dapat menghambat performa atlet.

* Mencegah kesalahan yang berakibat fatal.

Cidera yang ditimbulkan akibat olahraga panjat tebing tentu akan berakibat sangat fatal dimana dapat menyebkan luka parah bahkan bisa sampai meregang nyawa. Dengan adanya prosedur keamanan yang memadai dan sesuai, maka resiko akan terjadinya atlet jatuh yang berakibat fatal dapat diminimalisir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline