Lihat ke Halaman Asli

Anindya AditaPutri

Mahasiswa Aktif

Menelusuri Pandangan Herbert Mengenai Tindakan dan Simbol

Diperbarui: 8 Oktober 2022   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengenal Herbert

Herbert merupakan pria kelahiran tahun 1863, tepatnya lahir di South Hatley, Massachusetts, 27 Februari 1863. Nama lengkapnya yaitu George Herbert Mead. Herbert adalah seorang ahli terkemuka dalam teori interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik dijelaskan dalam bukunya yaitu "Mind, Self and Society", yang diterbitkan pada tahun 1934.

 

Pemikiran Herbert : Teori Interaksionisme Simbolik

Teori Interaksionisme Simbolik merupakan teori yang menunjukkan bagaimana setiap individu berinteraksi dengan masyarakat. Inti dari interaksi simbolik adalah karakteristik aktivitas manusia dengan bentuk komunikasi atau pertukaran simbol yang memiliki makna. Dalam bukunya "Mind, Self, and Society" Mead mengatakan bahwa masyarakatlah yang muncul terlebih dahulu. Kemudian dalam diri masyarakat tersebut muncul sebuah pikiran.

Teori ini memiliki prinsip yang menjadi dasar atau landasan, yaitu bahwa hal yang membedakan manusia dengan hewan yaitu kemampuan berfikir. Kemapuan berfikir tersebut terbentuk dari adanya interaksi sosial. Semakin banyak seorang manusia berinteraksi, maka semakin berkembang kemampuan berfikirnya. Kemampuan berfikir yang dimiliki manusia dapat mengembangkan pengetahuan manusia tersebut.Dalam interaksi sosial terdapat simbol yang memiliki makna pada setiap kegiatannya. Melalui interaksi, seorang manusia dapat mengetahui makna dari simbol yang ada di dalam masyarakat juga mampu untuk mengubah makna dari setiap simbol. Kemudian, manusia dapat melakukan sebuah kebijakan modifikasi dan perubahan pada simbol atas situasi dan kondisi yang sedang berlangsung. Pola tindakan dan interaksi tersebut akan membentuk sebuah kelompok dalam masyarakat. Kelompok dan masyarakat tersebut akan menjadi identitas sosial.

Mind, Self, and Society

Mind (pikiran) terlahir dari sebuah proses interaksi sosial. Pikiran dapat mengontrol tindakan individu. Dalam tindakan tersebut terdapat simbol-simbol yang memiliki makna. Dalam hal ini, pikiran dapat memanipulasi makna sebuah simbol.

Self merupakan diri setiap individu yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu ditinjau sebagai subjek (I) dan objek (me).  I sebagai subjek merupakan sumber utama dalam proses sosial yang di dalamnya meliputi diri dan kepribadian. Sebagai subjek, diri individu terbentuk akibat reaksi langsung terhadap situasi yang dihadapi oleh individu tersebut. Sedangkan konsep "me" sebagai sebuah objek merupakan sebuah reaksi yang diberikan individu secara tidak langsung terhadap diri individu lain. Dengan begitu, sebagai sebuah objek, konsep "me" ini bersifat mengontrol dan tidak memungkinkan membentuk sebuah kepribadian definitif. 

Adapun tiga tahap pembentukan diri yaitu tahap play stage, game stage, dan generalized other. Dalam tahap play stage, seorang anak mulai meniru perilaku orang dewasa. Kemudian dalam tahap game stage, seorang anak mulai memainkan perannya. Terakhir, dalam tahap generalized other, seorang anak sudah mencapai kedewasaannya, di mana ia sudah mulai dapat memahami dirinya dan membentuk sebuah kepribadian.

 

Proses Terbentuknya Tindakan

  1. Impuls

Impuls merupakan situasi ketika seseorang ingin melakukan suatu tindakan karena mendapatkan stimulus atau termotivasi untuk melakukan sesuatu oleh dirinya sendiri atau oleh situasi tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline