Setelah kuliah, dengan beban jauh lebih berkurang karena kuis sudah terlewati, entah itu banyak yang benar atau enggak, Freya nggak ingin memikirkannya sekarang. Menurutnya kuisnya tadi tidak terlalu buruk, paling tidak Freya bisa menjawab semua soalnya dengan sepengetahuannya. Dan sore itu Freya segera pergi ke kafe Fred untuk bekerja.
Ketika baru sampai, Fred sedang ada di konter dan Freya menyapa.
"Sore pak Fred." Sapa Freya.
"Hai... Bagaimana kuisnya? Lancar?" Tanya Fred.
"Alhamdulillah lancar. Terima kasih sudah memberi saya cuti kemarin." Freya terseyum.
"No problem. Kamu juga jarang ambil cuti. Yang terpenting adalah untuk kuliahmu." Kata Fred. Freya tersenyum lagi dan akan berjalan ke belakang ketika Fred menyela.
"Eh... Jadi sudah bertemu ya kalian?" Tanya Fred.
Freya nggak paham pada awalnya namun kemudian dia paham. Yang dimaksud pastilah Will. Freya tersenyum dan mengangguk.
"Jadi bapak yang ngasihkan alamat saya?" Selidik Freya.
"Ya... Habisnya aku kasihan. Dia sudah ke sini, sudah pesan minuman, tapi kamunya cuti. Katanya kalian bertemu hari Sabtu, tapi kenapa kamu nggak bilang kalau kemarin cuti?" Tanya Fred.
"Oh itu..." Freya agak merasa bersalah juga nggak bilang ke Will. "Emmm... Dia nggak bilang akan datang Senin. Jadi saya pikir dia nggak akan mencari saya di sini." Kata Freya dengan bersalah.