Cuaca ekstrem London harus selalu diantisipasi dengan baik oleh para visitors yang akan melancong kesana. Saya mengalami pengalaman yang bagi saya cukup tidak mengenakkan ketika berada di negara Pangeran Charles tersebut. Pukul 10 pagi waktu setempat, hujan deras melanda kota yang padat penduduk itu. Sialnya, saya lupa membawa payung. Ketika tiba di Westminster Underground Station, saya ragu-ragu apakah saya masih sanggup untuk melanjutkan perjalanan dengan menerabas hujan di tengah kota London. Saya tidak yakin coat saya akan cukup untuk melindungi diri. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari toko di sekitar stasiun untuk membeli payung, karena hari itu saya ada tujuan untuk sightseeing dan well, sorenya ada janji di KBRI sehingga tidak mungkin saya mau berbasah basah menembus hujan tanpa payung. Ternyata, toko yang berada di sekitar stasiun berada cukup jauh. Waktu yang mendesak membuat saya kembali masuk ke stasiun bawah tanah dan mencari toko yang menyediakan payung. Di dalam stasiun, terdapat hanya satu toko dan mereka menyediakan payung dengan stock yang sudah menipis. Saya akhirnya memutuskan untuk membeli payung tersebut dengan harga 14.99 poundsterling. Tidak ada pilihan lain saat itu.
Payung yang saya beli ternyata amat sangat berguna mengingat hari itu adalah hari yang berhujan dan hujan disana tergolong awet sehingga sampai dengan pukul 12 siang pun matahari belum muncul. Siang itu juga, saya memutuskan untuk menikmati keramaian di Oxford Street. Selesai menikmati makan siang, sambil menunggu gerimis reda saya masuk ke salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal di Inggris, yang bernama Primark. Di Primark sendiri, menjual barang-barang seperti aksesoris, pakaian dll dengan harga yang relatif murah sehingga Primark juga menjadi favorit orang-orang Indonesia yang sedang stay disana. Mata saya tertuju pada rak yang memamerkan payung. Saya iseng mendekati rak tersebut, dan ternyata di Primark untuk harga payung yang mereka jual hanyalah sekitar 5 poundsterling. Dengan berbagai macam warna dan pola. Dengan diliputi rasa shock, saya mencoba untuk mencari tahu harga payung di toko-toko yang terdapat di daerah Oxford Street. Di Crest of London contohnya, harga untuk satu payung disana tidak lebih dari 10 poundsterling. Saya mulai agak kesal karena saya terlanjur beli dengan harga yang tinggi. Jadi, intinya adalah saya sedang keblondrok, kalo istilah Jawanya karena kealpaan saya membawa payung. Saran yang bisa saya berikan adalah:
- Jika terjebak hujan dengan tidak membawa payung ketika turun dari tube, lebih baik bertahan di dalam stasiun untuk menunggu hujan reda.
- Carilah toko yang berada di luar stasiun kereta bawah tanah.
- Toko di underground menawarkan barang dengan harga yang terbilang mahal.
- Apabila ingin tetap bisa tour di London, naik bus hop on hop off tidak masalah. Payung bisa sedikit terabaikan karena mereka menyediakan mantel plastik untuk penumpang. Gratis dan bisa ambil sendiri sesuai kebutuhan.
- Penjual di toko stasiun bawah tanah tidak menipu saya, memang harga pabrik untuk payung saya 14.99 poundsterling dan itu ada di lebelnya. Dengan demikian, kesimpulannya adalah toko di underground agak sedikit memboroskan soal harga barang-barangnya.
- Hujan di London lebih sering turun di pagi hingga sore. Prepare yourself.
Demikian yang dapat saya tuliskan. Semoga pengalaman saya bisa menjadi informasi juga bagi anda semua. Selamat menikmati liburan Natal dan Tahun Baru!
Credit image: http://cdn.zmescience.com/wp-content/uploads/2015/01/london-rain-02.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H