Lihat ke Halaman Asli

Anindi zahwa Khoirunnisa

Mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kurikulum Berbasis Agama di Madrasah, Menyatukan Ilmu Umum dan Agama

Diperbarui: 19 Oktober 2024   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum berbasis agama di madrasah memainkan peran penting dalam pendidikan Islam di Indonesia. Dalam konteks ini, madrasah tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum, tetapi juga sebagai tempat di mana siswa dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama. Dengan pendekatan kurikulum yang menyatukan ilmu umum dan agama, madrasah berusaha mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Salah satu keunggulan kurikulum di madrasah adalah integrasi antara pelajaran umum dan pelajaran agama. Siswa tidak hanya belajar Matematika, Sains, dan Bahasa, tetapi juga mendalami mata pelajaran agama seperti Al-Qur'an, Hadis, Fikih, dan Akidah Akhlak. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk melihat hubungan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama, sehingga mereka dapat menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam setiap aspek kehidupan. 

Dalam pelajaran Sains misalnya, siswa diajak untuk merenungkan kebesaran Allah melalui fenomena alam, seperti proses fotosintesis atau siklus air. Hal ini tidak hanya memperdalam pemahaman mereka tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga meningkatkan kesadaran spiritual mereka. Di sisi lain, dalam pelajaran Bahasa, siswa dapat mempelajari teks-teks yang mengandung nilai-nilai Islami, memperkuat kemampuan bahasa mereka sambil mendalami ajaran agama.

Selain pengetahuan akademis, kurikulum berbasis agama di madrasah juga fokus pada pengembangan karakter. Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, kesederhanaan, kesabaran, dan saling menghargai, menjadi bagian integral dari proses pembelajaran. Guru berperan sebagai teladan, mengajarkan siswa untuk menerapkan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan keagamaan rutin, seperti salat berjamaah, tadarus Al-Qur'an, dan kajian agama, juga menjadi bagian dari kurikulum. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman siswa tentang agama, tetapi juga membangun kebersamaan dan rasa saling menghargai di antara siswa. Misalnya, pelaksanaan salat dhuha dan salat dzuhur berjamaah menjadi kesempatan bagi siswa untuk beribadah bersama dan meningkatkan spiritualitas mereka.

Kurikulum madrasah juga membiasakan siswa untuk menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Aspek-aspek seperti adab berbicara, berpakaian, makan, dan bersosialisasi diajarkan dan dipraktikkan di sekolah. Proses ini membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai keislaman dan menjadikannya sebagai panduan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kab Bogor adalah contoh nyata penerapan prioritas pengetahuan agama dalam kurikulum pendidikan. Di sini, kurikulum agama yang kuat dijalankan dengan keseimbangan antara pelajaran umum dan agama. Siswa tidak hanya mempelajari mata pelajaran agama seperti Al-Qur'an dan Hadis, tetapi juga Fikih, Akidah Akhlak, dan Sejarah Kebudayaan Islam sebagai mata pelajaran inti.

Di MAN 1 Kab Bogor, pelaksanaan salat dhuha dan salat dzuhur berjamaah, serta kegiatan tadarus Al-Qur'an yang diadakan setiap pagi, merupakan bentuk nyata penerapan prioritas pengetahuan agama. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya meningkatkan spiritualitas siswa, tetapi juga mempererat hubungan antar siswa dan guru. Program mentoring keagamaan di MAN 1 Kab Bogor menjadi salah satu inisiatif untuk membina akhlak siswa. Guru-guru agama berperan sebagai mentor yang mendampingi siswa dalam pengamalan ajaran Islam, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Ini membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai keislaman secara mendalam.

Kurikulum berbasis agama di madrasah berperan penting dalam menyatukan ilmu umum dan agama, menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik. Dengan mengintegrasikan pengetahuan umum dan nilai-nilai Islam, madrasah tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga membangun karakter yang kuat. Pendekatan ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman, sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip agama. Melalui kurikulum yang komprehensif ini, madrasah berkontribusi dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia dan berpengetahuan luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline