Pasca pandemi COVID-19, masyarakat yang pada awal masa pandemi diharuskan untuk tetap berada dan melakukan aktivitas dari rumah saja membuat masyarakat menjadi jenuh dengan keadaan yang mengurungnya untuk tetap berdiam dirumah.
Seiring dengan penurunan jumlah penderita dan penyebaran virus COVID-19, pemerintah memberikan kelonggaran untuk aktivitas diluar ruangan atau ruang terbuka publik dengan tidak memberlakukan wajib menggunakan masker saat berkegiatan di luar ruangan.
Jakarta sebagai kota yang dipadati oleh kaum urban telah memberikan ruang terbuka publik dengan fasilitas yang mumpuni.
Salah satunya adalah kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) yang baru-baru ini menjadi salah satu destinasi bagi warga yang tinggal di pinggiran kota Jakarta, khususnya kaum remaja Generasi Z.
Mereka berbondong-bondong pergi ke kawasan SCBD menggunakan transportasi umum seperti KRL Commuter Line dan Mass Rapid Transportation (MRT).
Awalnya SCBD bukanlah kawasan yang diperuntukan sebagai ruang terbuka publik, namun sebagai lokasi perkantoran yang didominasi oleh eksekutif muda yang sebelumnya juga sempat viral di sosial media dengan outfit atau cara berpakaian para eksekutif muda yang dikenal modis dengan menggunakan pakaian dan barang merek internasional.
Penataan letak untuk kawasan SCBD yang dibuat secara matang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Danayasa Arthatama berhasil mengubah yang awalnya merupakan kawasan kumuh dan padat penduduk menjadi kawasan elit dan modern segitiga emas Jakarta pada tahun 1995.
Memiliki banyak gedung pencakar langit membuat SCBD terlihat sangat futuristik dan mampu memukau dengan daya tarik desain kota metropolitan yang jarang ditemui pada daerah lainnya.
Ternyata pesona SCBD juga membuat remaja Gen Z dari kota - kota penyangga Ibu Kota Jakarta untuk datang hanya untuk sekedar menikmati pemandangan kota.
Tidak jarang remaja–remaja itu bisa mendapatkan teman baru yang sedang sama - sama sedang berkumpul disana.