Lihat ke Halaman Asli

Terkutuk Menjadi Kaya

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak menjadi mahasiswa, Budi Setiawan aktif dalam organisasi pecinta alam, dan mengetahui Belitung yang indah dan kaya semakin rusak akibat pertambangan timah laut, walaupun ia tahu itu kehidupan ekonomi masyarakat yang mendesak untuk berbuat hal tersebut. Untuk itu, sebagai anak asli kelahiran Pulau Kapayang, Belitung, ia merasa sudah menjadi tanggung jawabnya dalam melakukan pelestarian lingkungan.

Namun, ia tidak dapat melakukan semua itu sendiri, pelestarian lingkungan harus melibatkan partisipasi aktif warga dan memberi keuntungan ekonomi. Tanpa hal itu, kegiatan konservasi malah akan menimbulkan konflik dengan kebutuhan hidup warga. Budi pun mendapatkan ide mendirikan Kelompok Peduli Lingkungan Belitung (KPLB) pada tahun 1998 dan membuat konservasi alam dikombinasikan dengan wisata petualangan sebagai strategi perlindungan alam sekaligus penggerak ekonomi.

Tak punya modal tak membuatnya gentar, ia memberanikan diri mengajukan proposal kepada pemerintah daerah agar diizinkan memanfaatkan Pulau Kapayang sebagai kawasan konservasi sekaligus wisata ekologi terumbu karang dan penyu. Dengan niat dan usahanya, ia memberikan “pencerahan” kepada sekitar 100 nelayan di pesisir kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung mengenai penangkapan ikan secara lestari. Setelah memperoleh izin dari pemerintah, Budi melatih para nelayan lokal untuk menjadi pendamping wisata bawah laut serta membangun kompleks penginapan untuk menarik turis.

Baginya, pelestarian alam bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan juga menjadi masukan jadi pemerintah daerah sehingga tidak perlu lagi menjadi merusak pesisir jika sudah terbangun. Kini, pulau Kapayang dan sekitarnya menjadi lebih dikenal dan menarik pariwisata di mata dunia.

Keprihatinan serta niat yang dilakukan oleh Budi membuat KPLB menerima Penghargaan Pesisir (Coastal Award) 2012 dalam program Mitra Bahari Kementrian Kelautan dan Perikanan. Ia juga berhasil melestarikan lingkungan dengan menambah nilai ekonomi pulaunya. Ketidak gentarannya membuatnya menjadi cerminan sosok Mutiara Bangsa BerHasanah.

Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam mengenai sosok Mutiara Bangsa BerHasanah, dan ingin belajar secara mendalam dari mereka, silakan menghubungi email ke mbb@kraftigadvertising.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline