Lihat ke Halaman Asli

Teori Empati Martin Hoffman

Diperbarui: 19 Januari 2025   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori empati Martin Hoffman merupakan teori psikologi sosial yang menjelaskan proses dan perkembangan empati pada manusia. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang teori ini:

Konsep Dasar
1. Empati: kemampuan memahami dan merasakan emosi orang lain.
2. Perkembangan Empati: proses perkembangan empati dari usia dini hingga dewasa.
3. Keterlibatan Emosional: kemampuan merasakan emosi orang lain.

Tahap Perkembangan Empati Hoffman
1. Tahap 1: Empati Global (0-1 tahun): Bayi merespons emosi orang lain secara global, tanpa memahami konteks.
2. Tahap 2: Empati Egosenstris (1-2 tahun): Anak memahami emosi orang lain, tetapi masih terfokus pada diri sendiri.
3. Tahap 3: Empati Empiris (2-5 tahun): Anak memahami emosi orang lain dan mulai membedakan antara emosi diri sendiri dan orang lain.
4. Tahap 4: Empati Kognitif (5-10 tahun): Anak memahami penyebab dan konsekuensi emosi orang lain.
5. Tahap 5: Empati Perspektif (10 tahun ke atas): Individu memahami perspektif dan perasaan orang lain secara mendalam.

Faktor yang Mempengaruhi Empati
1. Pengalaman Masa Kecil
2. Lingkungan Keluarga
3. Pendidikan
4. Kematangan Emosional
5. Keterlibatan Sosial

Proses Empati
1. Persepsi Emosi: memahami emosi orang lain.
2. Pengenalan Emosi: mengenali emosi orang lain.
3. Keterlibatan Emosional: merasakan emosi orang lain.
4. Pengambilan Perspektif: memahami perspektif orang lain.
5. Respons Empati: merespons emosi orang lain.

Implikasi Teori Hoffman
1. Pendidikan: mengajarkan empati dalam kurikulum.
2. Konseling: menggunakan empati dalam terapi.
3. Hubungan Interpersonal: meningkatkan empati dalam hubungan.
4. Kesehatan Mental: mengenali dan mengelola emosi.
5. Pengembangan Diri: meningkatkan kesadaran emosional.

Kritik dan Perkembangan
1. Kritik: teori ini dianggap terlalu simplistik.
2. Perkembangan: teori ini dikembangkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti budaya dan konteks sosial.

Referensi
1. Hoffman, M. L. (1975). Developmental synthesis of affect and cognition.
2. Hoffman, M. L. (1984). Empathy, its limitations, and its role in psychological inquiry.
3. Eisenberg, N., & Strayer, J. (1987). Empathy and its development.

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Mendengarkan aktif
2. Mengakui perasaan orang lain
3. Menunjukkan empati verbal dan nonverbal
4. Mengembangkan kesadaran emosional
5. Meningkatkan keterlibatan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline