Lihat ke Halaman Asli

anindanimaturohmi

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Dampak Curah Hujan Terhadap Sektor Pertanian

Diperbarui: 26 Mei 2023   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambahttps://www.halopedeka.com/iptek/pr-5766240791/perubahan-iklim-ancam-kelangsungan-pembangkit-listrik-tenaga-airr

Hujan merupakan proses alami dimana uap air di atmosfer mengembun dan menjadi tetesan air atau kristal es yang jatuh ke permukaan bumi. Hujan biasanya terbentuk ketika uap air naik ke atmosfer dan mendingin, membentuk awan. Ketika awan menjadi terlalu berat, uap air di awan terkumpul menjadi tetesan air yang lebih berat dan kemudian jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Hujan bisa berupa, hujan ringan, sedang atau lebat tergantung pada jumlah hujan pada waktu tertentu dan intensitas hujan yang dinyatakan dalam milimeter per jam atau per hari. Hujan merupakan sumber air yang penting bagi manusia, tumbuhan dan hewan serta berperan penting dalam siklus hidrologi bumi.

Hujan memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu faktor yang sangat bergantung pada kondisi curah hujan di sektor pertanian adalah petani yang tinggal di daerah gersang mengalami kekeringan yang dapat mengganggu panen mereka. Sebaliknya, petani di lahan basah mengalami banjir dan juga menghadapi kemungkinan gagal panen.

Oleh karena itu prakiraan cuaca yang dapat menentukan waktu serta musim hujan dan kemarau sangat penting bagi dunia pertanian, agar para petani dan petani dapat mengatur atau mengontrol kegiatan pertaniannya sesuai dengan arah musim. Curah hujan yang diproyeksikan juga berkaitan erat dengan ketersediaan pangan, mempengaruhi gagal panen karena kekeringan atau banjir dan faktor terkait cuaca lainnya.

Prakiraan curah hujan identik dengan bagian pembahasan klimatologi. Produktivitas pertanian sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dan faktor iklim, seolah-olah iklim dan cuaca merupakan faktor penghambat produksi pertanian. Iklim merupakan salah satu bagian dari komponen ekosistem yang sangat sulit dikendalikan oleh manusia. Dengan bantuan prakiraan atau prakiraan cuaca, dimungkinkan untuk memprediksi antara waktu tidak akan cukup hujan, cukup hujan, banyak hujan, dan tidak ada hujan sama sekali. Keterkaitan ini ditandai dengan kerja sama yang baik antara manajemen dan pengguna informasi iklim.

Dampak curah hujan yang ekstrim terhadap pertanian dapat menyebabkan gagal panen. Gagal panen global dapat menurunkan produktivitas dan kualitas produksi di sektor pertanian. Pada saat yang sama, kita semua memahami bahwa sektor pertanian merupakan salah satu dari tiga sektor utama peningkatan pembangunan nasional.

Mari kita mulai dengan membahas manfaat hujan bagi pertanian. Curah hujan yang cukup merupakan faktor penting dalam pertanian karena air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman berasal dari hujan. Tumbuhan membutuhkan air untuk proses fotosintesis dan untuk menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuhnya. Curah hujan yang cukup juga membantu tanah mempertahankan kelembapan yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, curah hujan dapat membantu membasmi tanaman dari hama dan penyakit serta membantu menjaga keseimbangan lingkungan dan ekosistem.

Namun, curah hujan yang berlebihan atau distribusi yang buruk dapat menyebabkan kemacetan di sektor pertanian. Kekurangan yang dihadapi antara lain banjir, erosi tanah dan degradasi tanah. Banjir dapat merusak tanaman dan menurunkan produktivitas pertanian, sedangkan erosi tanah dapat merusak humus yang kaya nutrisi dan menurunkan produktivitas lahan jangka panjang. Selain itu, hujan lebat dapat menyebabkan masalah lingkungan seperti tanah longsor dan tanah longsor yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan hewan.

Perubahan produksi pertanian yang disebabkan oleh curah hujan tidak hanya mempengaruhi komoditas pertanian perkebunan, tetapi juga dapat menyebabkan banyak komoditas pertanian yang terpengaruh misalnya komoditas pertanian di perkotaan khususnya di Indonesia. Jika curah hujan cukup, banyak penggiat pertanian akan mengalami masa-masa sulit.

Mengingat dampak curah hujan pada sektor pertanian secara keseluruhan, penting bagi petani untuk memahami bagaimana curah hujan memengaruhi operasi mereka dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola dan memanfaatkan curah hujan dengan baik. Ini mungkin termasuk pemilihan spesies tanaman sesuai dengan kondisi curah hujan yang ada, penggunaan teknik irigasi yang tepat dan pengelolaan tanah yang baik.

Petani dapat mengatasi dampak negatif curah hujan dan memanfaatkan dampak positifnya. Petani dapat menggunakan teknik dan praktek yang tepat untuk mengatasi kekurangan hujan, seperti: B. penggunaan pupuk, pengairan dan penggunaan tanaman toleran kekeringan. Petani dapat mengendalikan curah hujan yang berlebihan untuk mencegah erosi tanah, misalnya dengan memperkuat lereng dan membuat terasering. Petani juga dapat memanfaatkan curah hujan yang cukup dengan menanam tanaman yang membutuhkan banyak air, memperbaiki sistem irigasi, dan memilih varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi cuaca ekstrim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline