Lihat ke Halaman Asli

Anindita Azkia Fauzana

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Ingin Pasien Sembuh Lebih Cepat? Terapkan Komunikasi Terapeutik dalam Setiap Interaksi

Diperbarui: 23 Oktober 2024   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi adalah jembatan penting dalam setiap hubungan, terutama dalam dunia kesehatan. Salah satu bentuk komunikasi yang paling esensial dalam interaksi antara tenaga kesehatan dan pasien adalah komunikasi terapeutik. Komunikasi ini tidak hanya sekadar pertukaran informasi, tetapi juga melibatkan hubungan interpersonal yang mendalam dan penuh makna, yang berfokus pada upaya penyembuhan pasien. 

Komunikasi terapeutik dapat diartikan sebagai interaksi yang dilakukan dengan sadar, bertujuan, dan secara khusus diarahkan untuk membantu proses kesembuhan pasien. Menurut Stuart G.W., komunikasi terapeutik melibatkan hubungan interpersonal antara tenaga kesehatan dan pasien, di mana kedua pihak terlibat dalam proses belajar bersama untuk memperbaiki pengalaman emosional pasien. 

Tujuan Komunikasi Terapeutik 

Komunikasi terapeutik memiliki beberapa tujuan yang jelas dan terarah. Salah satunya adalah membantu pasien mengatasi masalah-masalah kesehatan yang mereka hadapi, baik dari segi fisik maupun emosional. Melalui komunikasi yang efektif, tenaga kesehatan dapat membantu pasien dalam pengambilan keputusan yang tepat terkait tindakan medis. Selain itu, komunikasi terapeutik juga bertujuan memperbaiki pengalaman emosional pasien, sehingga mereka merasa lebih nyaman dan didukung selama menjalani proses pengobatan.

Manfaat Komunikasi Terapeutik 

Tidak hanya sekadar membantu proses penyembuhan, komunikasi terapeutik juga memiliki manfaat lain yang sangat penting dalam dunia kesehatan. Pertama, komunikasi ini berperan sebagai sarana untuk membangun hubungan yang positif antara pasien dan tenaga kesehatan. Hubungan yang baik akan menciptakan rasa percaya dari pasien, sehingga mereka lebih terbuka untuk berbagi kondisi dan kekhawatiran yang mereka rasakan. Kedua, melalui komunikasi yang baik, tenaga kesehatan dapat lebih mudah memantau perubahan perilaku pasien, yang menjadi indikator keberhasilan tindakan medis yang dilakukan. Selain itu, komunikasi terapeutik juga menjadi alat untuk mengevaluasi kepuasan pasien terhadap layanan kesehatan yang diberikan, serta mengidentifikasi keluhan atau masalah yang mungkin timbul selama proses rehabilitasi. 

Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik 

Menurut Sarwani (2003), komunikasi terapeutik dibangun di atas tiga prinsip utama, yaitu 

1. Keikhlasan

2. Empati, dan 

3. Kehangatan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline