Lihat ke Halaman Asli

KKN Kolaboratif #3 2024 Survei ATS dan Perkenalan Proker yang Dihadiri Perangkat Desa, Babinsa, dan Warga Sucopangepok

Diperbarui: 9 Agustus 2024   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

  Pada tanggal 29 Juli 2024, mahasiswa KKN di posko 224 Desa Sucopangepok melaksanakan survei pencocokan data Anak Tidak Sekolah (ATS). Survei ini dilakukan dalam beberapa hari dan tahap karena akses dan medan yang sulit dijangkau. Selain itu, kendala seperti data yang kurang akurat sehingga menyebabkan kebingungan dalam menemukan orang yang sudah terdata. Dari data yang didapat, terdapat dua dusun dengan jumlah ATS terbanyak, yaitu Tenap dan Lengkong. 

Kedua daerah ini memiliki akses yang sangat sulit dijangkau, membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan menggunakan sepeda motor dan jalan kaki. Akses yang sulit dan jarak antar rumah yang jauh membuat mahasiswa KKN memutuskan untuk tidak melanjutkan survei ke daerah tersebut, terutama setelah insiden jatuh ke sungai yang dialami salah satu peserta KKN saat melakukan pemetaan desa pada tanggal 26 Juli. Keputusan ini diambil untuk mencegah kejadian serupa dan menjaga keselamatan para peserta.

Dokumnetasi Pribadi

  Seiring dengan kegiatan survei ATS, mahasiswa KKN Kolaborasi posko 224 Desa Sucopangepok juga melakukan pemaparan program kerja pada tanggal 3 Agustus 2024. Program kerja ini mencakup dua judul utama, yaitu EKTING (Eksekusi Stunting) dan CAPER NI (Cegah Pernikahan Dini). Mahasiswa fokus pada target EKTING untuk ibu hamil, sedangkan CAPER NI difokuskan pada siswa kelas SMP dan perangkat Desa. Program ini dijadwalkan berlangsung pada tanggal 4-16 Agustus 2024.

  EKTING bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi yang baik bagi anak-anak, mengingat tingginya prevalensi stunting di daerah tersebut. Sosialisasi yang akan dilakukan diharapkan dapat membantu ibu hamil memahami pentingnya asupan gizi yang tepat selama kehamilan untuk mencegah stunting pada anak. 

Sementara itu, program CAPER NI bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, tentang bahaya pernikahan dini. Sosialisasi ini diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat tentang pernikahan dini dan mendorong mereka untuk memberikan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anak mereka.

  Diharapkan melalui kedua program ini, masyarakat Desa Sucopangepok dapat lebih memahami pentingnya gizi dan kesehatan bagi anak-anak mereka, serta bahaya dari pernikahan dini. Mahasiswa KKN berharap program ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat desa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline