Lihat ke Halaman Asli

Tribute to Otto Soemarwoto ("Teladan" di Bidang Lingkungan)

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1293617618802324578

Pada hari Senin yang lalu, tgl 27 Desember 2010, saya berkesempatan datang ke sebuah acara yang istimewa di DPKLTS. Kegiatan tersebut rutin diadakan setiap Sabtu sore sehingga diberi judul NGOBRASS (obrolan Sabtu sore). Minggu ini diadakan hari senin karena hari sabtunya tanggal merah. Tapi mengapa saya sebut istimewa? Istimewa karena tema NGOBRASS kali ini adalah Tribute to Otto Soemarwoto. Untuk pembaca yang belum mengenalnya atau justru baru mendengar namanya silakan lihat profil almarhum di sini. Pertemuan dua jam ini begitu berkesan. Mulai dari asiknya tempat diskusi. Di sebuah saung, Saung Mang Ihin, yang kapan-kapan bisa dipakai ngumpul lagi. Hidangan sore yang asik. Bandrek dalam gelas batok kelapa dipadukan dengan brownies kukus dari tepung ganyong. Yummy :)  Teman diskusi yang seru. Entah kenapa pertemuan sore itu seperti terbagi menjadi 2 grup. Grup bapak2 senior dan grup anak2 muda ( lebih muda lah dibanding bapak-bapak pengelenggara kegiatan mah). [caption id="attachment_80791" align="aligncenter" width="300" caption="suasana diskusi. foto koleksi rima putri"][/caption] Saya tidak akan menulis detil tentang pertemuan kemarin. Karena reportase lengkap tentang isi diskusi ternyata sudah dibahas oleh Kiki di sini. Asiknya suasana sore itu juga sudah dibahas Rima di sini (lengkap dengan foto saya yang sedang minum bandrek heu2). Kemudian keberanian dan ke-keukeuh-an Pak Otto dalam mempertanyakan rencana pengelolaan sampah di kota Bandung yang juga sudah diungkap oleh Bunda di sini. Yeah, berarti minimal telah ada 3 orang yang menulis tentang pertemuan OBRASS kali ini. Saya mau jadi yang keempat ah :) Kesan yang saya tangkap dari pertemuan kemarin adalah tentang perlunya "teladan" dalam gerakan lingkungan. Pada pertemuan tersebut, masing-masing orang menceritakan kesannya pada sosok almarhum. Sifat yang menonjol dan disebut berulang kali adalah keberanian beliau, kekonsistenan dalam memperjuangkan isu, contoh2 perilaku ramah lingkungan yang dipraktekkan dalam keseharian beliau, kesederhanaan bahasa yang dipilih sehingga membuat orang awampun dapat memahami apa yang dikatakannya, sampai kepada tulisan2 beliau yang dijadikan rujukan bagi banyak orang. Kesemua itu ternyata dapat menginspirasi, mempengaruhi pemikiran sampai kepada mempengaruhi jalan hidup beberapa orang peserta. Waw, ternyata pengaruh "teladan" bisa sampai seperti itu. Nah, dari pertemuan menghasilkan setidaknya  2 PR bagi saya: 1) jadi ingin tahu lebih banyak tentang Pak Otto dan buah2 pikirannya. Bila point 1 ini dilakukan diharapkan akan menambah semangat dan keyakinan saya untuk tetap konsisten di jalur isu lingkungan dan tentunya akan lebih punya dasar keilmuan yang kuat ketika berpendapat ataupun memberikan informasi tentang lingkungan kepada orang lain. 2) jadi merasa perlu untuk mengangkat profil orang2 yang bisa dijadikan sebagai 'teladan' dalam bidang lingkungan. Tidak selalu harus orang yang terkenal. Tapi orang2 di sekeliling saya yang sampai hari ini begitu gigih dan konsisten melakukan pola hidup yang ramah lingkungan. Bentuknya bisa berupa tulisan ataupun diselipkan dalam obrolan keseharian. Rasanya cukup banyak orang "hebat" yang saya temui dan kenal selama 5 tahun ini. Bersiaplah sodara sodari....Saya akan segera muncul dengan coretan tentang "teladan" di bidang lingkungan. Nantikan :) Semoga bisa membawa manfaat dan inspirasi bagi kita..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline