Lihat ke Halaman Asli

Dehumanisasi Kampus: Mengembalikan Makna Pendidikan

Diperbarui: 18 September 2024   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern ini, kampus sering kali dipandang sebagai tempat untuk memperoleh gelar dan mempersiapkan diri memasuki dunia profesional. Namun, di balik wajah formalitas tersebut, muncul sebuah fenomena yang dikenal sebagai "demuhanisasi kampus." Istilah ini menggambarkan proses di mana fungsi kampus sebagai lembaga pendidikan yang mendorong perkembangan intelektual dan pribadi menjadi tereduksi hanya pada pencapaian angka dan nilai.

Penyebab Demuhanisasi Kampus

1. Fokus pada Kinerja Akademis

Dalam banyak kasus, kampus saat ini menekankan kinerja akademis dan hasil ujian sebagai indikator utama kesuksesan mahasiswa. Akibatnya, proses pembelajaran sering kali terjebak dalam rutinitas yang monoton, mengabaikan pentingnya eksplorasi kreativitas dan pengembangan karakter.

2. Komersialisasi Pendidikan

Dengan meningkatnya biaya pendidikan dan tekanan untuk menghasilkan pendapatan, beberapa institusi pendidikan beralih dari misi pendidikan tradisional ke model bisnis. Ini berdampak pada kurikulum yang lebih berorientasi pada keterampilan praktis dan keuntungan finansial daripada nilai-nilai akademis dan etika.

3. Teknologi dan Digitalisasi

Adanya platform pembelajaran digital dan sistem manajemen pembelajaran sering kali mengubah interaksi antara dosen dan mahasiswa. Meski teknologi menawarkan akses yang lebih luas, ini juga dapat mengurangi kedalaman interaksi dan pengalaman langsung yang penting dalam proses pembelajaran.

Dampak Demuhanisasi

1. Penurunan Kualitas Pendidikan

Dengan berkurangnya fokus pada pemahaman mendalam dan perkembangan pribadi, mahasiswa mungkin hanya memperoleh pengetahuan permukaan dan kurang siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline