Rahma merupakan salah satu santriwati di pondok Baitul Iman. Rahma masih berstatus mahasiswa baru di pondok itu. Pondok baitul iman terletak di tengah - tengah hutan di bawah lereng gunung. Hal itu memberi kesan asri di area pondok baitul iman. Namun berbeda ketika malam pondok terasa sangat mistis karena letaknya bisa di bilang terpencil dan jauh dari pemukiman warga. Setiap malam terdengar suara burung gagak yang berkicauan serta angin yang menggerakkan pohon - pohon yang mengelilingi pondok. Ditambah lagi bangunan pondok yang didominasi dari kayu memberi kesan kuno. Pada suatu malam setelah Rahma mengaji Fathul qorib di gedung qodim. Rahma ingin menemui teman yaitu putri fi gedung sebelah. Rahma berniat ingin meminjam kamus untuk belajar bahasa arab serta bercerita sebentar dengan putri. Tak terasa jam sudah menunjukkan jam 11.30 Rahma pun kali ke gedung.
Rahma dan putri mereka teman satu kelas nun beda gedung. Gedungnya Rahma berada di belakang gedungnya putri. Ketika dalam perjalanan pulang Rahma merasa ga enak karena jalanan sepi dan gelap. Rahma mendengar suara burung gagak yang membuat bulu kuduk Rahma berdiri. Hal itu membuat Rahma lari dengan sangat kencang menuju gedungnya. Dan akhirnya Rahma sampai ke gedungnya. Rahma pun bergegas menuju kamarnya karena besok ada ujian takhasus sehabis shubuh. Ketika masuk kamar semua teman - teman Rahma sudah tidur. Rahma pun juga akan bersiap tidur dan akan wudhu dulu menuju kamar mandi. Pondok sudah sangat sepi karena jam sudah menunjukkan jam 12 lebih. Kamar mandi yang berbentuk lorong membuat Rahma menjadi takut. Namun Rahma tetap beranikan diri untuk melewatinya. Ketika ingin masuk kamar mandi tiba - tiba terdengar suara tangisan yang sangat keras di kamar mandi paling pojok. Rahma buru teringat ada 1 kamar mandi yang tidak boleh dibuka kata mbak pengurusnya tanpa dikasih tau alasannya. Suara tangisan pun semakin keras. Dan Rahma pun mendekat ke 1 kamar mandi yang tidak boleh dibuka itu. Karena Rahma merasa kasihan Rahma pun beri'tikad baik untuk menenangkannya. Pintunya ketika dibuka agak susah namun setelah percobaan kedua ternyata bisa. Rahma pun kaget ternyata di dalamnya ada sosok berjubah putih tanpa kepala yang telah terlumuri darah yang menghadap membelakangi Rahma dan ada tali tampar yang menggantung yang sudah berlumuran darah. Seketika Rahma pun lari untuk menemui mbak suci salah satu pengurus. Rahma pun menceritakan apa yang dia lihat di kamar mandi tersebut sambil menangis ketakutan. Mbak suci pun kaget dan menceritakan kisah sebenarnya di kamar mandi tersebut ada salah satu santriwati yang bunuh diri dengan cara gantung diri di kamar mandi tersebut karna dia di bully teman - temannya satu angkatan.