---
Kenaikan harga beras telah menjadi permasalahan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Faktor-faktor seperti kondisi lingkungan dan ekonomi berkontribusi pada peningkatan harga beras. Berdasarkan temuan terbaru, fenomena El Nino pada tahun 2023 memperparah masalah iklim, yang berdampak pada produktivitas pertanian. Selain itu, kendala distribusi dan produksi di rantai pasokan juga turut berperan dalam lonjakan harga beras.
Dampak sosial-ekonomi dari kenaikan harga beras juga terasa, terutama bagi rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan menengah. Sekitar 40% rumah tangga ini langsung terkena dampak dari kenaikan harga beras, yang memperparah tekanan keuangan mereka karena kurangnya langkah perlindungan sosial.
### Solusi untuk Mengatasi Kenaikan Harga Beras
Beberapa strategi telah diusulkan untuk meredakan dampak dari kenaikan harga beras:
1. **Kebijakan Pemerintah yang Ditingkatkan**
Kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menstabilkan harga beras telah menjadi fokus utama. Hal ini mencakup intervensi dalam manajemen pasokan-demand dan pengaturan kebijakan yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat bukan hanya pengusaha, dengan menjaga kestabilan harga beras
2. **Manajemen Iklim dan Pertanian**
Meningkatkan praktik pertanian untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan produktivitas sangat penting. Hal ini melibatkan adopsi teknik pertanian yang tangguh dan investasi dalam irigasi serta infrastruktur yang adaptif terhadap iklim
3. **Jaring Pengaman Sosial**
Memperkuat jaring pengaman sosial untuk melindungi rumah tangga rentan dari fluktuasi harga. Ini termasuk subsidi kepada rakyat yang membutuhkan bantuan untuk meredakan dampak pada keluarga berpendapatan rendah.
### Kesimpulan
Secara keseluruhan, lonjakan harga beras merupakan masalah kompleks,karena sistem kapitalisme diterapkan saat ini cenderung berpihak pada pengusaha selain itu juga dipicu oleh tantangan lingkungan seperti susahnya pengairan karena musim kemarau yang menyebabkan sumber mata air tidak mengalir, masalah rantai pasokan, dan kerentanan sosial-ekonomi. Solusi yang efektif memerlukan pendekatan holistik yang mengintegrasikan reformasi kebijakan yang lebih mengutamakan rakyat kecil, inovasi pertanian dengan berbagai metode terbaru serta menambah subsidi pupuk bagi petani. Dengan menangani faktor-faktor ini secara komprehensif, pemerintah harusnya dapat meredakan dampak negatif dari kenaikan harga beras pada populasi dan mempromosikan ketahanan pangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H