Kunjungan lapangan bertujuan untuk membangun hubungan (building rapport), melakukan konfirmasi dari hasil forum PMO level sekolah, dan melakukan pengamatan proses pembelajaran di satuan pendidikan . Pihak yang terlibat yaitu: Fasilitator Sekolah Penggerak, Kepala sekolah , Guru , Pengawas sekolah dan Murid . Berdasarkan kesepatan yang dilakukan terjadwal pelaksanaan berdasarkan kategori model pendampingan 1 dilakukan pada saat hari dan jam aktif kegiatan sekolah dan di lingkungan sekolah dan disepakati Rabu, 16 November 2022.
Kegiatan ini diawali dengan kedatangan fasilitator pukul 07.00 WIB kemudian melakukan kegiatan observasi pembelajaran seluruh kelas dimana SD Banjaran 3 mengawali pagi dengan pembiasaan hafalan Asmaul Husna dan membaca doa-doa sehari-hari, bacaan sholat dipimpin langsung oleh guru PAI di satu tempat disalurkan melalui sound di seluruh ruangan kelas per jenjang 1-6. Setelah itu fasilitator melihat proses pembelajaran di kelas 2 SD Fase A dipimpin guru kelas AGNES SURYA D., S.Pd selama kurang lebih 1 jam melihat proses pembelajaran Bahasa Indonesia dari pembukaan sampai kepada penugasan anak-anak mencocokan dengan rancangan pembelajaran (Modul Ajar) dan rancangan asesmen. Kemudian fasilitator berpindah ke kelas 5 Fase C dipimpin kelas SRI ENI, S.Pd., SD melihat proses pembelajaran IPAS.
Berdasarkan pengamatan di kelas yang dilakukan ditemukan hal-hal yang menarik yang dapat dijabarkan berikut:
1.Karakter siswa bagus dengan menyapa tamu, meminta izin saat ingin ke toilet, menyampaikan pendapat dengan sopan dan lewat depan orang lebih tua dengan menunduk sambil mengucapkan permisi sudah menjadi pembiasaan yang melekat sebagai upaya pengembangan pelajar Pancasila
2. Sarana pembelajaran di kelas di dukung LCD, sound suara , jaringan wifi lancar sehingga guru dapat memanfaatkan dalam upaya pengembangan materi ajar dan dukungan materi sumber dari internet maupun tayangan video pembelajaran
3. Guru melakukan asesmen awal untuk mengetahui profil anak di kelas dalam upaya penerapan proses belajar sesuai kebutuhan dimana saat kegiatan penugasan melakukan dengan hal yang menyenangkan, anak diberikan kesempatan dalam berpendapat serta menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan
4. Metode yang digunakan guru di kelas bervariasi tidak dominasi ceramah di kelas 2 ada bermain peran lampu lalu lintas sebagai aturan berhenti dengan menggunakan alat bahan kertas lipat terlihat guru memberikan kesempatan anak memilih perannya sebagai upaya pengucapan kalimat sesuai struktur yang benar. Kelas 5 guru mengawali identifikasi awal dengan tayangan video, menyanyi bersama, ice breaking pergantian mata pelajaran dan penugasan sesuai hasil pengelompokan asesmen awal dari gaya belajar terlihat anak terbiasa berdiskusi, presentasi tugas dan teman lain memberikan pertanyaan, masukan maupun juga boleh menyampaikan yang tidak disetujui tetapi dengan cara yang baik dan saling menghargai.
5. Setelah mengamati proses pembelajaran dilakukan diskusi hasil observasi dan refleksi untuk memberikan umpan balik dikuatkan juga konfirmasi dengan Kepala Sekolah ibu Poniatun, S.Pd, menyatakan ada keleluasaan bagi seluruh guru dalam menyusun perangkat ajar tetapi tetap dilakukan diskusi dan saling sharing internal diharapkan kolaborasi antar guru dapat dipertahankan dan menjadi budaya.
Berikut dokumentasi observasi proses pembelajaran di kelas: