Lihat ke Halaman Asli

Anik Sry

Learning long live, Stay humble, God always bless us

Merk Diri yang Terpancarkan

Diperbarui: 22 Januari 2023   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Ilmu religi merasa lebih tinggi dari yang rendah
Berpakaian sudah sesuai syariat
Membaca kitab ditanamkan istiqomah
Memilih teman dengan yang sama satu majelis & yang dianggap sholeh/sholeha
Menjaga lisan dan hati orang lain sudah diusahan semaksimal mungkin
Demi ridho nya Sang maha keyakinannyaOrang awam menilainya sholeh/sholiha

Semakin merasa diri ini lebih dekat dengan sang maha Kuasa

Merasa lebih baik dari orang lain  yang tidak/belum sesuai syari'at


Merasa diri tidak pantas berteman dengan  orang lain tidak/belum ada penilaian sholeh/sholiha
Menjauhi orang lain yang dianggap tidak/belum sholeh/sholeha
Untuk bertegur sapa menunggu orang lain dahulu untuk menyapa dahulu..
Orang dianggap tidak/belum sholihah menyapa dahulu berat untuk membalasnya apalagi memulainya dahului


Menjauhi orang tidak/belum sholeh/sholeha dengan alasan agar tidak terpengaruh
Ramah dan peduli hanya dengan orang yang dianggap sholeh/sholeha
Meremehkan orang yang dianggap lebih rendah dari dirimu


Berjalan dengan aura terpancar diri yang paling sholeh/sholeha diantara orang yang tidak dianggap sholeh/sholeha
Kebaikan orang dianggap tidak sholeh/sholeha menurut diri tidak perlu dan tidak berarti
Diri tidakpun merasa paling sholeh/sholeha,
akan tetapi diri sendiri yang memberikan merk
sehingga orang lain membaca merk dari aura yang diri pancarkan

Aura diri seperti itu jadi orang awam muak
Orang yang diri anggap tidak/belum sholeh/sholehah ilfill


Mana pemahaman kitab yang diri baca
Keteladanan keyakinan mana yang membuat orang lain diri rendahkan
Bukankah nabi keyakinan diri memberikan teladan berakhlak baik ke semua
Nabi keyakinan diri tidak mengajarkan untuk menjauhi yang diri anggap tidak/belum sholeh/sholeha


Jangan salahkan orang tidak/sholeha lebih menjauhi dan lebih muak pada diri yang merasa paling

Orang awam tidak melakukan apa yang dilarang keyakinan diri


Diri merasa paling sholeh/sholeha menjauhi orang tidak sholeh/sholeh satu jengkal
Diri anggap awam, tidak sholeh/sholeh akan jauhi diri merasa paling seribu jengkal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline