Menciptakan Budaya Positif dalam Penerapan Profil Pelajar Pancasila
Oleh : Anik Silfiah
Guru SDN Pepelegi 2
Kurukulum Merdeka sejak tahun ajaran 2021-2022 mulai diterapkan melalui sekolah yang terdaftar sebagai Sekolah Penggerak. Pada tahun ajaran 2021-2022 Kurikulum Merdeka diterapkan di kelas 1, 4, 7, dan 10. Seiring bergantinya tahun ajaran, Di tahun ajaran berikutntya yaitu tahun ajaran 2022-2023 untuk Seoklah Penggerak diterapkan di kelas 1,2,4, dan 5 untuk jenjang Sekolah Dasar. Pada tahun itu juga Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan 3 opsi pilihan yaitu : 1. Masih menerapkan Kurikulum 2013 secara penuh, 2. Kurikulum Darurat, yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan, 3.Kurikulum Merdeka. Pada Kurikulum Merdeka juga diberikan tiga pilihan yaitu: 1.Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.
Esensi dari Kurikulum Merdeka adalah menerapkan pembelajaran yang berpihak pada siswa yaitu sesuai dengan kebutuhan siswa yang disebut dengan istilah pembelajaran differensiasi. Tidak hanya berdasarkan kebutuhan siswa saja, namun guru juga menerapkan pembelajaran sosial emosional sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman, aman, dan menyenangkan.Dari penerapan sistem pembelajaran muaranya mengacu pada Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum Merdeka merujuk pada Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024: Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Ada enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yang bisa diterapkan di sekolah sebagai kegiatan kokurikuler untuk menciptakan budaya positif di sekolah. Adapun ciri dimensi Profil Pelajar Pancasila dijabarkan sebagai berikut:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara. Budaya positif dimensi ini bisa dilakukan sekolah dengan disiplin dalam waktu ibadah, menjaga kebersihan, dan motivasi internal yang kuat, serta meningkatkan jiwa cinta tanah air.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
Budaya positif dimensi ini bisa dilakukan sekolah dengan meningkatkan komunikasi yang positif untuk hidup bersama saling menghargai perbedaan dan jiwa yang bertanggungjawab dalam mengatasi persoalan.