Lihat ke Halaman Asli

Kata Pertama yang Dinanti

Diperbarui: 10 Februari 2018   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: Stephanie Robin

Bayi atau anak merupakan manusia kecil yang memiliki banyak keunikan dan juga kepandaian. Ketika lahir, mereka seakan memberikan sebuah harapan bagi orang tuanya, sebab mereka masih dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. orang tua kemudian akan berpikir bagaimana dan apa saja yang akan mereka berikan kepada anaknya bukan hanya dalam hal pengetahuan, tapi dalam pemberian asupan gizi yang baik untuk anak. 

Hal itu bukan hanya menjadi keinginan orang tua namun juga menjadi tanggung jawab dan tugas yang besar bagi mereka. Mendidik anak kecil susah-susah gampang, mengapa begitu? sebab kita semua mengetahui bahwa anak tidak terlepas dari yang namanya bermain. Namun itu semua bukan merupakan suatu hambatan yang berarti, sebab ketika pengetahuan yang diberikan oleh orang tua pada anak kemudian anak tersebut dapat mengerti, memahami, dan bahkan anak dapat menirukan ataupun menerapkannya maka hasil itu akan membayar berbagai usaha dan kerja keras orang tua ketika mengajarkannya. 

Orang tua akan sangat bahagia bahwa usaha mereka ternyata berhasil. Misalnya ketika anak di ajarkan atau lebih tepatnya dikenalkan dengan kata "ibu" setiap hari, kemudian pada suatu ketika karena anak sering mendengar kata tersebut, dia akan mengucapkannya dengan ciri khas mereka "ibu", seketika itu orang tua akan sangat senang melihat anaknya mengatakan kata tersebut, bahkan tidak berhenti hanya disitu. Untuk memastikannya orang tua akan menyuruh anak untuk mengatakannya lagi dan lagi. 

lucu memang, namun percaya atau tidak, kata pertama yang keluar dari seorang bayi memiliki keistimewaan tersendiri dalam persepsi orang tua dan sangat di tunggu-tunggu pula oleh mereka. Anak dapat mengucapkan kata itu karena faktor lingkungan, secara tidak sadar orang tua atau orang yang ada dirumah sering mengucapkan kata itu. Anak akan meniru apa saja yang ada disekitar dia, mulai dari apa yang dia lihat dan dengarkan. Kemampuan anak akan dapat bertambah seiring dengan seberapa sering anak berinteraksi dengan orang lain dan juga lingkungan sekitarnya. 

Sebab, semua aspek perkembangan yang ada pada anak akan didapatkan bukan hanya dari diri mereka sendiri, orang tua, keluarga, namun juga lingkungan sekitar anak. Sekalipun seperti itu tetap perhatikan pula lingkungan mana yang baik dan dapat mempengaruhi perkembangan anak, tidak boleh sembarangan, sebab pengetahuan awal anak akan mempengaruhi bagaimana sikap, perilaku, serta ucapan mereka ketika dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline