Sambo benar-benar viral, sampai-sampai kasusnya mempengaruhi image institusi Polri, ini yang saya cermati dari keputusan seorang ayah atas batalnya keikut sertaan sang anak untuk memakai kostum polisi saat akan gelar pawai peringatan HUT RI beberapa waktu lalu.
"Mah, besok si adek jangan dipake i baju polisi dong, ntar diteriaki orang Sambo, Sambo kan ngeri," tutur seorang ayah pada istrinya saat mempersiapkan baju karnaval untuk anaknya esok hari.
"Aduh Ayah, kenapa mendadak sih, kan mamah jadi repot nyari baju lagi," cetus istrinya.
"Udah gowsah repot, sini tak belikan."
Sejurus kemudian si suami menelepon toko baju seragam di pasar besar kota Malang. Minta dikirim kurir baju seragam tentara saja untuk sang anak lelaki yang masih kelas 3 SD itu dengan ukuran dideskripsikan pada pemilik toko.
Deal, baju dikirim sejumlah uangpun ditransfer pada pemilik toko yang tadi diajak bicara.
Tidak sampai 2 jam baju pesanan sudah datang, sebuah setelan celana dan baju doreng khas tentara dikirim kurir ke rumah si ayah tadi.
"Adek, cobain bajunya deh. Ini yang buat pawai karnaval besok," cetus Ayah pada anaknya di ruang keluarga yang terbengong melihat kelakuan Ayah.
"Kenapa sih yah kok gak pake baju Polisi saja. Kan sudah ada, tapi bagus juga sih baju tentara ini," jawab si Adek pada Ayahnya saat mematutkan baju tentara di badan.
"Gak papa Dek, Ayah cuma gak mau aja Adek diolokin orang gegara pake baju polisi."
"Kok bisa diolok yah, Polisi kan baik. Bajunya juga bagus. Adek tu loh kemarin suka pake baju polisi."