Lihat ke Halaman Asli

Anis Contess

TERVERIFIKASI

Penulis, guru

Kaban yang Dikira Nama Orang, Catatan Ringan Selayang Pandang Hari Jadi Pasuruan ke 1092 FPK

Diperbarui: 20 September 2021   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baur Bangsa Kami Berbeda Kami Indonesia

Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1092 jatuh pada 18 September 2021. Hari Sabtu kemarin tepatnya. Menyisakan catatan tak terlupakan. Pengetahuan baru yang saya yakin bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk banyak orang.

Ini saya ketahui setelah Gus Bayhaqi Kadmi, ketua FPK, Forum Pembaruan Kebangsaan mengungkap akronim Kaban.

Kaban

Ketua FPK Kab.Pasuruan, Kaban itu Kepala Badan

Ketua FPK Kab.Pasuruan, Kaban itu Kepala Badan

"Kaban itu singkatan dari Kepala Badan. Bukan nama orang apalagi marga seperti Nababan," jelas Gus Bay disambut gerr peserta.

Aha, baru tahu saya. Kaban sama juga dengan Kadin, Kasi, Kabag, Kabid. Aih saya tersenyum simpul sendiri. Rupanya bukan hanya saya yang tak familiar. Kawan se forum pun sama.

Pak Gunawan, Medan (baju kuning)

Pak Gunawan, ketua panitia pelaksana acara "Selayang Pandang Hari Jadi Pasuruan ke 1092 dan Peluncuran Buku Quotes Cinta NKRI" pernah keseleo lidah pula. Disentil oleh Gus Bay, menjadikan forum hangat. Pengamatan banyak pula yang rupanya baru tahu. Terbukti senyum simpul merona di wajah peserta lain.

Kaban Tectona ( biru korpri )

Kaban, atau Kepala Badan yang hadir pada acara tersebut adalah Tectona, dari Kesbangpol, Badan Kesatuan Bangsa, Politik Kabupaten Pasuruan. 

Buku Quotes Cinta NKRI

Memberikan sambutan, membuka acara sekaligus menerima buku Quotes. Sebuah buku yang ditulis oleh anggota FPK, Forum Pembauran Kebangsaan, berasal dari antar etnis yang ada di Kabupaten Pasuruan.

Kyai Mundzir ( hem hitam )

Hari jadi acara diisi oleh 3 narasumber utama. Kyai Mundzir menyampaikan makna hari jadi dari sisi spiritual. Tentang tradisi bersyukur, bersedekah juga makna peringatan ulang tahun untuk individu maupun non persona, misal untuk sebuah daerah seperti Pasuruan ini yang lebih tepat disebut Hari Jadi.

Kisah Pak Lucas

Sesi kedua dilanjutkan Anggota FKP etnis Tionghoa Lucas, yang beristri asli Jawa asal Pandaan Pasuruan. Mengupas tuntas muasal pembauran etnis Tionghoa di Indonesia serta kiprahnya untuk NKRI. Keterlibatan dalam pembuatan not balok lagu Indonesia Raya hingga peran etnis Tionghoa dalam event olah raga yang mengharumkan nama Indonesia.

Ketua FPK Menjelaskan Baju khas Kabupaten Pasuruan Isyana

Puncak acara disampaikan ketua FPK Bayhaqi Kadmi. Membuka wawasan peserta tentang Pasuruan dari sisi pakaian, logat pendalungan  sisi historis bupati Pasuruan hingga tokoh Douwes Dekker.

Penjelasannya  tentang baju khas Isyana, yang dikenakan bupati HM Irsyad dan KH Mujib Imron di gambar besar Banner yang menurutnya Hybrid membuat saya terpesona. Nyata betul kesukaannya membaca buku. Detil yang dia sampaikan runtut, mulai dari Blangkon, slayer, baju koko hingga sarung. Kajian literasi yang sarat isi.

Perpaduan penyampaian dengan guyonan, mengingatkan saya pada Gus Dur. Tertahan enggan berpaling mata ini dari menatap gesture dan tiap kalimat yang meluncur lancar dari pengucapannya.

"Baju taqwa, baju yang saya ini pakai tidak dari Arab," tuturnya sambil menunjuk model di banner dan bajunya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline