Sarapan pagi dengan telor dadar kutata rapi di atas meja makan yang juga berfungsi sebagai meja tamu. Kuketok pintu kamarnya.
"Sarapan sayang, telor dadarnya menantang."
"Iya bu segera keluar, masih pakai celana dalam ini."
Sudah gede masih kolokan, gitu dilaporkan. Senyumku memyungging mendapati jawaban deskriptifnya.
"Sama nasi goreng ya bu, pasti sedap ini."
"Iya, baunya saja sudah harum kan?"
"Bu.. aku tidak mencium bau apa-apa."
Gurat panik tergambar jelas di rona mukanya yang masih segar.
"Coba rasakan sayang."
Sesendok nasi goreng dengan potongan dadar kesukaan masuk mulut.