Lihat ke Halaman Asli

Anis Contess

TERVERIFIKASI

Penulis, guru

Instagrammablenya CLS, Sesudah Pengunjung Pulang

Diperbarui: 1 Januari 2021   05:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto kiriman Noval dari CLS

Penat masih terasa sangat saat sepi mulai menyelusupi pori-pori. Tawa pengunjung, tumpahan kopi, serak remah makanan, ceracau cerita bersahutan merupa hentak  irama yang sepertinya tadi takkan usai.

Dari pojok CLS, Cafe Laut Semare aku masih merasakan detak-detak kegaduhan jelang berakhirnya 2020. Saling lempar tawa, kepal tangan, bergantian tunjuk menjadi penghias ceria malam dengan guyur gerimis pula deras hujan di tempat ini.

doc.pri

 Tak seramai akhir pekan lalu memang, tapi pengunjung seolah mengakarkan pantat pada dudukannya. Terkadang sedikit bergeser ke pinggir pagar pembatas, atau bangkit berdiri foto-foto selfie namun sesudah itu kembali ke tempat semula lalu kembali memesan makanan. Dari sisi jumlah pengunjung berkurang, namun omzet penjualan meningkat.

Mungkin jam malam yang banyak diberlakukan dari beberapa tempat arah menuju CLS ini menjadikan pengunjung enggan datang. Dari kota Pasuruan yang berbatasan langsung denga kecamatan Kraton, tempat CLS berdiri di desa Semare, kudengar kabar ada penjagaan ketat. Siapapun pengunjung yang datang keluar atau masuk akan diperiksa. Diminta kembali atau boleh pergi jika darurat.

Begitupun dari arah Surabaya, kota Bangil memberlakukan pula jam malam sejak pukul 8. Orang-orang dianjurkan tetap di wilayah masing-masing. Tidak melakukan aktifitas berkerumun.

Kiriman Noval di CLS

Alasan-alasan itu rupanya mempengaruhi kehadiran pengunjung di kafe ini. Terasa lebih sepi dibanding biasanya. Tahun baru paling sunyi dari yang pernah kusaksikan di CLS ini.

doc.pri

 Pukul 9 malam harusnya pengunjung sudah pulang bila sesuai peraturan. Namun masih saja ada yang betah berlama. Aku bergeming pula tetap ditempat bersama anak-anak penjaga kafe. Menatap laptop, menyaksikan mereka mengerjakan pembukuan akhir tahun.

doc.pri

 Eksotis Semare yang pernah kutulis, menjadi peneman di meja. Bahan referensi untuk apa-apa yang perlu diperbaiki atau ditambahkan di CLS ini. Tahun 2021 menggumpalkan harapan untuk kafe dan wisata desa Semare terus bergeliat.

Pak Rohman, Noval, munawir dan anak-anak penjaga kafe menyampaikan keinginan masing-masing.

doc.pri

 "Saya ingin ada jalan khusus ke kafe ini yang tidak bersinggungan dengan nelayan," Cetus Pak Rokhman Penasehat Pokdarwis, Kelompok Desa Wisata sekaligus Ketua Unit Kafe yang dikelola Bumdes ini.

"Iya, saya juga ingin ada penambahan area baru, supaya pengunjung tidak dekat jarak antar mejanya, lebih leluasa berlama di kafe, menikmati suasana," cetus pula Noval.

"Kalau sudah banyak lagi hal-hal baru, saya ingin menulis lagi, buku Semare edisi revisi, temani kami lagi ya bu," Munawir, pemuda admin pemegang akun pemasaran media CLS mengajukan rencanya padaku.

Harapan-harapan yang indah, tidak ada satupun yang harus dikebiri. Semua harusnya bisa diwujudkan. Tinggal membuat perencanaa, menentukan jadwal pelaksanaan, menuliskan target capaian dan beraksi melakukan yang diinginkan. Tentu disertai doa serius pada Tuhan, agar berjalan semua yang di rancangkan.

Kiriman Noval di CLS

Kusaksikan CLS saat sepi pada pergantian dini hari, makin menawan. Cahaya bohlam memandikan tempat dan seluruh spot dengan sempurna. Instgramale sangat. Dari berbagai penjuru sudut pengambilan gambar, mudah menemukan titik terindah.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline