Lihat ke Halaman Asli

Anis Contess

TERVERIFIKASI

Penulis, guru

Perempuan Mulia Pemulasara Nyawa Tersia-sia

Diperbarui: 15 Oktober 2020   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc.pri / Pemakaman malam

Malam adalah waktunya menunaikan pekerjaan. Bukan siang seperti umumnya orang-orang berkejaran demi uang di tangan. Padahal dia perempuan, dengan 2 tanggungan di pundaknya, juga sesosok ibu renta yang hanya terjaga mata saja di atas pembaringan.

Temaram dilibas demi tugas, bau anyir darah pun sumpah serapah akrab ditelinga. Bedebah  pekat tak henti menitipkan mayat di perlintasan pergantian dini hari menuju pagi.

"Kubur dia segera, sebelum ayam jantan berkokok."

Pemulasaraan darurat meski penuh rasa hormat dia laksanakan sepenuh sempurna. Untuk sebuah nyawa yang orang kebanyakan jijik padanya.

Korban siksa dari sebuah unjuk rasa, atau interogasi berujung siksa diri, sering pula yang terindikasi Covid -19. Nyawa-nyawa yang tersia-sia. Padahal ribuan cinta tersembunyi tumpah padanya.

Tangis menjadi baju sehari-hari. Saat datang mayat pun saat melepas pergi. Mereka manusia dengan catatan-catatan kehidupan pernah ditorehkan. Meski berakhir menjadi sesosok onggokan.  

Kuhormati dirimu duhai perempuan mulia. Pemilik halus nurani yang rela berkubang miris pandang. Padamu yang tersembunyi dari sorai selebrasi. Kuhaturkan terima kasih ini.

Anis Hidayatie, Untuk Kompasiana. Bangil 15/10/2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline