Satu lokasi yang pembangunannya dimulai bahkan ketika pandemi Covid-19 melanda, membuktikan semua itu. Kafe Gunung Nata Pandita nama daerahnya.
Terletak di desa Panditan Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Kafe yang baru dibangun sejak akhir februari 2020 lalu itu mematahkan anggapan bahwa pandemi covid-19 membuat warga hilang harapan.
Justru pada masa lockdown itulah warga mempunyai inisiatif membangun area wisata itu. Swadaya tanpa sesenpun menyentuh uang Anggaran Dana Desa yang memang diperuntukkan penanganan Covid-19.
Bahu membahu mendirikan kafe di bibir jurang mulanya, sebagai tempat rehat warga, sesudah beraktifitas kerja. Tidak ada yang boleh ke luar desa, warga luar desa pun tidak boleh ada yang masuk. Isolasi mandiri satu desa. Sehingga interaksi hanya dimungkinkan terjadi antar warga saja.
2b Kafe berdiri, lalu membuat lokasi khusus untuk area wisata dengan gazebo, juga point of view, menempel layaknya rumah pohon. Sebagai tempat menyapu pemandangan jurang nan menawan dari tengah ketinggian.
Jalan setapak dibangun, menuju lokasi air terjun. Tebing batu yang menjadi latar air mengalir membuat pemandangan menjadi begitu eksotis. Memanjakan mereka yang suka bertualang alam dengan sejuk segar air pegunungan.
Eslok sajian alam yang dimiliki Panditan makin sempurna dengan hadirnya sunrise pagi hari. Sebagai salah satu akses yang mudah dilewati menuju gunung Bromo atau Semeru, Lokasi wisata baru ini rupanya siap pula menyajikan sunrise indah, sesuatu yang juga banyak diburu wisatawan ketika berkunjung ke Bromo atau Semeru.
Maka kalau kemudian kafe gunung ini dianggap bisa bermitra dengan sunrise di gunung bromo dan Semeru oleh sebagian besar orang yang pernah berkunjung ke kafe nata Pandita, itu hal yang tidak terlalu berlebihan.
Berburu kemunculan matahari di ufuk timur dari bibir jurang sungguh menimbulkan sensasi tersendiri. Ada rasa bahagia melihatnya perlahan naik menuju langit dari balik batas kejauahan mata memandang.
Diantara sajian perbatasan laut dan daratan. Yang membelah selat madura dan kawasan Pasuruan dan Probolinggo. Kemunculan matahari terbit itu begitu menakjubkan.
Saya menyaksikannya sendiri. Saat baru muncul hingga menjadi bulat penuh memenuhi pemandangan langit pagi, episodenya sayang dilewatkan. Indah, sungguh indah. Mampu membuat diri terpaku menatap langit, hingga beberapa menit kemudian. Baru usai ketika mata ini mulai silau karena warna cahayanya yang mulai menjadi kuning terang.
Tertarik? Buktikan keelokannya saat berkunjung ke kafe Gunung Nata Pandita. Desa Panditan Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan.
Anis Hidayatie, Untuk Kompasiana 10/7/2020