Lihat ke Halaman Asli

Anis Contess

TERVERIFIKASI

Penulis, guru

Gulai Umbu Sawit ala Julak, Sajian Sahur Istimewa

Diperbarui: 3 Mei 2020   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gulai Umbu Sawit

Memasak itu mestinya memang harus dengan resep paten, supaya terjaga citarasanya. Dengan ukuran, takaran, hitungan serta berat tetap yang telah diuji lewat timbangan. 

Begitu yang selalu saya lakukan ketika mengolah makanan. Misal 1 kilogram daging, 2 liter air kaldu, 1 cm jahe, 3 siung bawang putih atau ketentuan yang lain. 

Dulu, waktu masih awal belajar masak, jaman SD didampingi ibu ada buku, pensil dan penggaris pula di dapur. Kini, karena sudah hafal dan tahu perkiraan, barang itu tak ada lagi. Ilmu kira-kira saja. Tapi sesuai standar resep yang telah saya pelajari. Misal 250 mili liter itu satu gelas, lalu satu cm jahe itu ya satu ruas jari, dan seterusnya. Hanya kilo saja yang saya butuh alat timbang. Lain tidak.

Ini berbeda dengan ikhlas, lelaki anak ketemu gede saya yang suka masak semau tangannya. Tidak pakai pakem kalau dia masak. Tapi rasanya betul-betul bikin ketagihan. Entah rahasianya apa. Tetapi kalau dia yang masak selalu terasa lebih nikmat, dibanding saya yang taat aturan. Istimewa.

Seperti

Umbu Sawit mentah

malam itu. Lepas maghrib dia memamerkan umbu sawit pemberian temannya." Bunda, aku mau masak ini nanti malam. Buat sahur ya?"

" Hah, apaan tuh, kok kayak rebung?"

" Emang mirip, tapi ini dari pohon kelapa sawit muda. Bagian dalam pohonnya. Di pohon kelapa juga ada." Ikhlas menjelaskan, seraya meunjukkan gambar hasil browsing.

" Trus mau kau masak apa tu?

" Orang bilang sih, gulai mestinya. Aku yang masak ya nanti. Mestinya dimakan sama lontong bakal enak itu tapi berhubung yang ada nasi, enak waelah. Sudah dikasih ini, sayang kalau tak dimasak."

Mengambil Umbu Sawit

Lepas isyak ikhlas yang biasa kupanggil Julak itu mulai beraksi. Bahan-bahan dia siapkan, dari mulai santan kelapa instan, 2 biji, lalu bawang merah 8 butir, bawang putih 6 biji, 1 sachet ketumbar bubuk, cabe merah 3 buah, dia potong tipis tipis berbentuk lingkaran, lalu3 biji kemiri, satu ruas kunyit, dan sekerat lengkuas. Mestinya ada batang serai dan daun salam. Berhubung sudah malam, jauh warung, akhirnya tidak menggunakan bahan itu.
"Tenang bunda, kalau yang masak Julak pasti enak."

Percaya saya, wong tiap hari dia kerjaanya emang masak. Apa saja jadi masakan nikmat kalau dia yang mengolah. Bulan puasa ini dia lebih rajin masak. Habis asar biasanya, untuk dijadikan menu buka puasa. Untuk kali ini dia sebut masakannya sebagai " Gulai Umbu Sawit Suka Suka ala Julak." Hehe, ya karena suka suka dia masaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline