Mulanya, kami tak ambil pusing dengan berita Corona. Toh tempat kami tinggal nun jauh di desa. Kaki gunung Kawi dan Arjuna. Manalah mungkin virus itu bisa sampai berkunjung ke daerah kami. Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang Jatim.
Apalagi asalnya dari Wuhan, sebuah kota dimana ada negara jauh yang sering diucapkan orang ketika berkata. Uthlubul ilma walau bi Shin. Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina. Sebuah ungkapan betapa Cina itu jauh untuk ukuran orang arab yang akrab dengan kata itu. Maksudnya carilah ilmu sampai jauh, jangan seperti katak dalam tempurung.
Bagi orang Arab bi shin, bagi orang Cina bisa berarti bi Arab, bi Amerika, Bi Jerman, Bi Indonesia, bahkan bisa pula bi Pujon. Nah, ini yang tidak pernah saya bayangkan juga perhitungkan. Dahulu, orang Wuhan datang ke Indonesia itu mission imposible, tapi sekarang jangan lagi bilang begitu.
Dunia ini sekarang tanpa batas. Hitungan jam orang bisa berkeliling dunia. Menclok sana atau sini. Ke berbagai daerah di dunia. Dari yang terpencil sampai yang ramai. Tidak perlu punya uang banyak asal punya pekerjaan yang memungkinkan ke sana ke mari untuk tugas, jadilah dia traveller. Seperti saya, tanpa uang bisa naik pesawat. Wong tiket dibelikan.
Jadi segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk persebaran virus. Terkini dan sempat melumpuhkan aktifitas luar rumah di seluruh penjuru dunia yakni Covid-19. Populer juga disebut Corona.
Pergerakannya mencengangkan. Terkini, hingga Sabtu (11/4/2020) sore ini, dirilis Kompas.com, pemerintah mengungkapkan, total ada 3.842 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Dengan top one score masih dipegang Jakarta. Tercatat 1.719 orang. Pasien yang dirawat sebanyak 1.077 orang. Sedangkan pasien meninggal dunia sebanyak 155 orang. Dinyatakan sembuh 82 orang. 405 pasien positif lainnya menjalani isolasi mandiri.
Sementara itu daerah saya Kabupaten Malang, berdasarkan data infocovid19.jatimprov.go.id menyebutkan Pasien Positif 10 Orang dengan keterangan 4 orang Sembuh, 3 Orang Isolasi di rumah, 2 Orang pasien di rawat, 1 Orang meninggal. Tertanggal 10 April 2020 pukul 15.40
Menurut data itu pula, kecamatan saya, Pujon memiliki PDP 3 orang dan ODP 3 orang juga. Jumlah yang sedikit sebetulnya, namun terus diwaspadai. Mengingat Pujon merupakan wilayah pegunungan penghasil sayur. Yang hasilnya di jual ke berbagai daerah di Indonesia.
Melalui Pasar Agrobisnis Mantung. Mobilitas tinggi, arus keluar masuk mobil pengangkut sayur ke berbagai daerah luar kota Pujon tiap hari berlangsung. Menunjukkan kepadatan seperti biasa, meski anjuran WFH terus bergema.
Saya mengerti, tak mungkin mereka melakukan itu. Secara hasil pertanian harus dikirimkan fisiknya, untuk memenuhi kebutuhan sayur daerah lain. Termasuk ke Jakarta. Sebuah kawasan pemegang rekor tertinggi korban Corona.