Sebelumnya, tak kan ada yang menyangka Pujon Kidul akan menjadi daerah tujuan wisata sebesar sekarang ini. Bukan laut atau gunung yang menjadi komoditas utama, tetapi sawah. Ya, hanya pemandangan persawahan yang dijual. Sama seperti laiknya desa lain di Indonesia. Sebagai negara Agraris, hal itu berlaku umum.Menjadi memesona ketika sebuah ide bertengger di kepala, lalu eksekusi.
Dengan niat besar tulus mulia menggerakkan tangan kaki membangun desa ini. Memakmurkan warga desa, memberi manfaat kepada penduduk untuk lebih meningkat taraf kesejahteraannya. Tidak melulu mengharapkan hasil pertanian yang kekadang harga anjlok, rugi, tak ada penghasilan.
Memanfaatkan persawahan menjadi potensi wisata layak jual. Yang mampu menghasilkan uang. Setidaknya memakmurkan penduduk di sekitar lokasi sawah. Tempat yang menjadi tujuan wisata.
Itulah latar belakang digemakan mengadakan desa wisata Pujon Kidul. Dengan tujuan menyelesaikan beberapa persoalan daerah pertanian dengan problema klisenya. Harga jual kadang tak sebanding dengan modal. Bukan untung malah buntung.
Inginnya menjadi daerah wisata berbasis lokasi pertanian, mampu menjadikan daerah tersebut, beserta petani yang hidup di sekitarnya makmur dari bertani. Tidak hanya mengandalkan menjual hasil tani tapi juga menjual pemandangan lokasi pertanian.
Sehingga pada tahun 2011, atas nama Tuhan. Menjadi Desa Wisata dikampanyekan untuk memulai segala kegiatan pembangunan. Menuju ke arah sana, bergerak menggunakan seluruh potensi yang ada. Stake holder dan masyarakat bahu membahu mewujudkan rencana itu.
Dengan satu kata saja, yang menjadi sumbu penggerak. Motivasi melecut diri. Melakukan aksi, berbuat untuk memberi kemanfaatan pada penduduk asli desa. Yakni KOMITMEN.
Ya, KOMITMEN. inilah yang menjadi kata kunci kesuksesan Pujon Kidul menjadi sebuah daerah wisata yang terkenal. Bukan hanya skala lokal tapi juga regional, nasional bahkan internasional. Tiap hari, bus - bus wisata atau mini bus memenuhi area parkir Cafe Sawah. Belum lagi kendaraan pribadi atau sepeda motor maupun yang menggunakan angkutan publik. Dari berbagai penjuru belahan bumi. Untuk satu tujuan, menikmati hidangan suasana desa dengan pemandangan sawahnya.
Dikemas dengan konsep Kafe. Menikmati suasana sambil menyantap makanan dan minuman di area-area yang nyaman. Itu saja sebetulnya yang hendak diberikan. Lumrah, bisa dilaksanakan oleh siapa saja.
Namun, ada yang berbeda dengan Cafe Sawah Pujon Kidul ini, ada magnet tersendiri bagi pengunjung untuk datang ke tempat itu. Lagi dan lagi. Yakni kenyamanan luar biasa. Didapatkan dari sajian view indah yang selalu dalam perawatan untuk memikat mata tetap memandang.
Berkat komitmen inilah desa Pujon Kidul mulai membangun. Tanah bengkok kepala desa disulap menjadi pendopo sekaligus kafe lengkap dengan pemandangan alam persawahan. Juga tempat duduk dan spot foto instagramable bagi pengunjung yang datang. Dikelola desa mulanya sebelum akhirnya ditangani Bumdes, Badan Usaha Milik Desa.