"Luar biasa indah!", itu yang selalu saya dan teman- teman katakan begitu mengetahui hasil bidakan kamera pada salah satu sudut view di pantai Sembalun Lombok Timur.
" Bak lukisan, seperti taman eden." tutur dokter Edo. Salah satu peserta perjalanan kami dalam tour literasi di lombok timur ini.
Cambah, ziko, dokter Edo, Ari, pak Leo, foto diatas salah satu karang
Sepakat, tak ada keraguan tentang hal itu. Lokasi ini minus bule memang, tidak seperti di pantai lain di pulau Lombok yang terkenal, pantai ini sepi meskipun saat liburan seperti ini. Namun sajian keindahannya mampu membuat saya dan teman-teman betah berlama-lama.
Hanya beberapa penjaja makanan dan pengunjung lokal yang datang. Lengang, saya bisa menyapu seluruh pemandangan murni. Tanpa satu tubuh manusia pun menghiasi.
Anis Hidayatie, doc pri
Pantai dengan pasir lembut berwarna hitam, seolah ada magnetnya. Debur ombak yang tenang mengundang berenang. Gugusan karang nan menjulang memikat pandang. Deretan pepohonan besar dengan akar yang eksotis memenuhi daerah peebatasan dengan bibir pantai. Belum lagi sungai kecil dengan air bening dan batu kali yang halus, menambah pesona pantai di Sambelia ini.Bermain air di sungai air tawar yang ujung akhirnya bersinggungan langsung dengan air laut
"Masya Allah," tak henti saya bergumam demikian mendapati keindahan ciptaan Tuhan yang terhampar jelas di hadapan ini.
Batu kali yang halus, nikmat diduduki
Seolah ingin menikmati seluruh sajian, tak segera beranjak kami dari tempat itu. Bukit kurangnya sungguh menggoda untuk dijadikan sport foto. Ziko, perempuan dari Gema alam yang mendampingi berulang kali memekikkan kata "Instagramable! " sambil tertawa ceria.
Ziko, ceria dengan pose di atas karang